Selasa 21 Mar 2023 21:18 WIB

Laga Liga Inggris akan Berhenti Sejenak Saat Maghrib Tiba Agar Pemain Bisa Berbuka Puasa

Aturan selama Ramadhan ini beri kesempatan pemain Muslim yang berpuasa untuk berbuka

N'Golo Kante bisa berbuka puasa di tengah pertandingan dengan aturan yang akan diterapkan LIga Primer Inggris selama Ramadhan tahun ini. Wasit Liga Primer Inggris akan menghentikan laga sejenak untuk memberikan pemain Muslim yang berpuasa untuk berbuka sebelum melanjutkan pertandingan.
Foto: AP/Frank Augstein
N'Golo Kante bisa berbuka puasa di tengah pertandingan dengan aturan yang akan diterapkan LIga Primer Inggris selama Ramadhan tahun ini. Wasit Liga Primer Inggris akan menghentikan laga sejenak untuk memberikan pemain Muslim yang berpuasa untuk berbuka sebelum melanjutkan pertandingan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan wasit sepak bola Inggris telah mengatakan kepada ofisial pertandingan Liga Primer Inggris dan Liga Sepak Bola Inggris untuk menghentikan sementara pertandingan ketika masuk waktu berbuka pada bulan Ramadhan. Ini agar para pemain Muslim yang menjalankan ibadah puasa dapat berbuka selama periode suci Ramadhan, Sky Sports melaporkan pada Selasa (21/3/2023).

Ofisial pertandingan telah diberikan panduan agar para pemain dapat berbuka puasa dengan meminum cairan, gel energi, atau suplemen di pinggir lapangan selama jeda pertandingan. Ramadhan dimulai pada Rabu (22/3/2023) di Inggris dan berlangsung selama sebulan.

Baca Juga

Para wasit juga telah didorong untuk mengidentifikasi para pemain yang berpuasa sebelum kickoff dan menyetujui perkiraan waktu untuk jeda pertandingan.

Penyerang Liverpool Mohamed Salah, gelandang Chelsea N'Golo Kante dan pemain sayap Manchester City Riyad Mahrez termasuk di antara para pemain yang diharapkan untuk tidak makan dan minum pada siang hari.

Pada tahun 2021, pertandingan antara Leicester City dan Crystal Palace dihentikan oleh wasit Graham Scott setelah setengah jam agar Wesley Fofana dan Cheikhou Kouyate dapat berbuka puasa setelah matahari terbenam.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement