Kamis 23 Mar 2023 06:36 WIB

Harga Saham MU Naik Menjelang Pengambilalihan Klub

Keberhasilan MU lolos ke semifinal Piala FA menjadi salah satu penyebab saham MU naik

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Israr Itah
Pelatih Manchester United Erik ten Hag (kanan) bersama Marcus Rashford.
Foto: EPA-EFE/Adam Vaughan
Pelatih Manchester United Erik ten Hag (kanan) bersama Marcus Rashford.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Harga saham Manchester United (MU) naik menjelang tenggat waktu pengambilalihan klub. Sementara ketetapan penjualan MU tetap jatuh tempo pada Kamis (23/3/2023).

Pekan lalu, harga turun ke titik terendah tahun ini karena muncul laporan bahwa keluarga Glazers berpikir dua kali untuk menjual Setan Merah. Namun, sejak saat itu, pasar bereaksi positif baik di dalam maupun di luar lapangan.

Perwakilan dari kedua tim Qatar yang dipimpin oleh Sheikh Jassim dan tawaran dari Sir Jim Ratcliffe mengunjungi Old Trafford pekan lalu untuk berdiskusi dengan ofisial klub.

Kemudian alasan menanjaknya saham MU karena tim besutan Erik ten Hag berhasil menembus semifinal Piala FA usai membekap Fulham 3-1 akhir pekan kemarin.

Membahas berita tentang kenaikan nilai klub, Harry Leyburn dari platform investasi Saxo mengatakan, harga saham MU mencapai 19,56 pounds pada Selasa (21/3/2023), naik enam persen dari 18,49 pounds pada awal pekan.

"Senin lalu, saham perusahaan mencapai titik terendah pada 2023 di 16,09 pounds, namun, kepastian tempat di Wembley pada Piala FA dikombinasikan dengan lebih banyak spekulasi seputar akuisisi klub di luar lapangan telah membantu meningkatkan harganya dalam beberapa hari terakhir," kata Harry Leyburn dikutip Manchester Evening News.

Lebih lanjut, kemarin, dilaporkan setidaknya terdapat delapan penawaran yang diajukan secara resmi sebelum batas waktu Rabu pukul 21.00.

"Ini bisa membuat Glazers menerima tawaran rekor dunia jika harga yang diminta sebesar 6 miliar pounds dipenuhi. Jika kesepakatan tercapai dalam beberapa bulan mendatang dan menjelang musim 2023/2024, ini bisa membuka pintu bagi MU untuk menghabiskan banyak uang pada musim panas."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement