Rabu 29 Mar 2023 13:59 WIB

Tiba di Qatar, Erick Siap Negosiasi dengan FIFA

Erick berharap pertemuan dengan FIFA memberikan kabar yang positif

Rep: Muhammad Nursyamsi/Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gita Amanda
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bertolak menuju Swiss pada Rabu (29/3/2023) dini hari pukul 01.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kepergian Erick ke Swiss untuk melobi FIFA perihal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. 
Foto: Dok PSSI
Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir bertolak menuju Swiss pada Rabu (29/3/2023) dini hari pukul 01.00 WIB dari Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Kepergian Erick ke Swiss untuk melobi FIFA perihal penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia. 

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir telah tiba di Qatar pada Rabu (29/3/2023). Erick mengemban tugas berat untuk meyakinkan FIFA agar Piala Dunia U-20 tetap berlangsung di Indonesia.

"Alhamdulillah sudah sampai di Qatar, tentu tim semua sudah siap untuk bertemu dan bernegosiasi dengan FIFA," ujar Erick dalam akun Instagram, @erickthohir pada Rabu (29/3/2023).

Baca Juga

Rencananya, Erick akan bertemu dengan FIFA akan sekitar pukul 13.00-17.00 waktu setempat. Erick berharap pertemuan dengan FIFA memberikan kabar yang positif bagi Indonesia.

"Mudah-mudahan ada jalan keluar bagaimana kita bisa memberikan solusi yang terbaik untuk situasi saat ini. Mohon doanya dari masyarakat Indonesia," ucap Mantan Presiden Inter Milan tersebut.

Sebelumnya, Erick memahami polemik terkait kehadiran timnas Israel di Indonesia bukan hal mudah, tapi ia memastikan akan berusaha semaksimal mungkin untuk mencari jalan keluar.

"Saya sudah mendapat instruksi dan perintah dari Pak Presiden untuk segera bertolak dan berdiplomasi mencari solusi sepak bola Indonesia. Tentu seperti yang sudah disampaikan, ini tidak mudah dan tentu saya akan berusaha semaksimal mungkin," kata Erick pada Selasa (28/3/2023).

Menurutnya, PSSI maupun pemerintah Indonesia harus mengedepankan pandangan FIFA dalam hal ini karena ini adalah event yang dimiliki FIFA, Indonesia hanya bertindak sebagai tuan rumah yang harus mentaati regulasi dari FIFA.

"Karena ini eventnya FIFA jadi tentu kita harus mendengar pandangan FIFA terlebih dahulu dan seperti apa konsekuensinya. Di situlah barulah kita bisa mulai berdiskusi mencari ruang bagaimana penyelesaian yang terbaik," kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement