Rabu 29 Mar 2023 14:16 WIB

Anggota Komisi X Fraksi PDIP Nilai Fokus Pidato Presiden Pada Pencarian Solusi

Andreas Hugo Pareira menilai timnas Israel menghadirkan dua pilihan yang rumit.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Anggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Anggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira merespons Pidato Presiden Joko Widodo terkait pro-kontra Piala Dunia U-20 2023. Sebelumnya Jokowi menegaskan Indonesia akan tetap berupaya menjadi tuan rumah turnamen tersebut.

Pada saat yang sama, Presiden tetap menjunjung tinggi prinsip negara kita yang mendukung kemerdekaan Palestina. Ada dua aspek yang harus diakomodasi. Menurut Andreas, fokus pidato kepala negara yakni pada pencarian solusi.

Baca Juga

"Presiden nggak bilang menjamin keikutsertaan Israel, Presiden sampaikan tadi, mencari solusi. Itu yang kalau kita dengar apa yang disampaikan Presiden tadi," kata pria berusia 58 tahun ini saat dijumpai di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (28/3/2023).

Andreas berpendapat, Indonesia dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama rumit. Kehadiran tim nasional Israel sudah kontroversial bagi negara ini. Jika tidak disertakan pun bisa menjadi masalah.

"Jadi itu yang dicari solusinya. Toh kita sudah tahu, ini banyak sekali prinsip-prinsip kehidupan berbangsa kita. Dengan kehadiran dia, terganggu di situ," ujar Andreas.

Sebelumnya, Jokowi menegaskan Indonesia terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 melalui proses bidding dan seleksi panjang. Semua pihak berjuang dan bekerja keras bersama. Akhirnya pada Oktober 2019, target tercapai

"Ini merupakan kehormatan bagi bangsa Indonesia karena kita mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan Piala Dunia U-20, event olahraga yang paling banyak penggemarnya," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta ini.

Saat dipastikan menjadi tuan rumah, Indonesia belum mengetahui pesertanya karena masih prakualifikasi. Kepastian lolosnya Israel baru diketahui pada Juli 2022.

"Saya menjamin keikutsertaan Israel tidak ada kaitannya dengan konsistensi, posisi politik luar negeri kita terhadap Palestina, karena dukungan kita kepada Palestina selalu kokoh dan kuat. Dan, dalam urusan Piala Dunia U-20 ini, kita sependapat dengan duta besar Palestina untuk Indonesia bahwa FIFA mempunyai aturan yang harus ditaati anggotanya. Jangan mencampuradukkan urusan olahraga dan politik," tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, FIFA sudah mengetahui adanya penolakan-penolakan terhadap keikutsertaan timnas Israel di Piala Dunia U-20. "Namun pemerintah maupun PSSI masih terus berusaha mencari solusi terbaik. Untuk itu saya mengutus Ketua Umum PSSI Bapak Erick Thohir untuk bertemu dengan tim FIFA untuk penyelesaian terbaik mencari solusi terbaik," kata Presiden mengakhiri keterangannya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement