Rabu 29 Mar 2023 22:51 WIB

Erick Thohir : Kita Harus Tegar

Erick berusaha mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepakbola nasional ini.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, selepas melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023)
Foto: PSSI
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, selepas melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023)

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, membawa kabar sedih bahwa FIFA akhirnya membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Meski sangat kecewa, Erick menyerukan para fans sepak bola Indonesia harus bisa tegar dan mengambil hikmah dari prahara berat bagi sepak bola Tanah Air ini.

''Kita harus tegar,'' kata Erick Thohir selepas melakukan pertemuan dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino di Doha, Qatar, pada Rabu (29/3/2023).

''Saya minta semua pecinta sepak bola tetap berkepala tegak atas keputusan berat FIFA ini,'' ujarnya. ''Karena, ini saatnya kita harus membuktikan kepada FIFA untuk bekerja lebih keras dalam melakukan transformasi sepak bola menuju sepak bola bersih dan berprestasi.''

Menteri BUMN ini mengaku telah berjuang maksimal dalam menyakinkan Presiden FIFA, Gianni Infantino agar penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 tetap bisa berlangsung di tanah air.  Namun, sebagai salah satu anggotanya, Indonesia harus tunduk pada kewenangan dan keputusan FIFA yang  akhirnya membatalkan ajang sepak bola nomor dua bergengsi tersebut digelar di Indonesia.

ET, sapaan akrab Erick Thohir, telah menyampaikan surat dari Presiden Joko Widodo. Ia juga sudah berbicara panjang dengan Presiden FIFA Gianni Infantino.

''Tapi, kita akhirnya harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu," ujarnya. ''Meskipun saya tadi sudah menyampaikan segala hal kepada Gianni, apa yang dititipkan Presiden, pecinta sepak bola, anak-anak Timnas U-20, dan juga suporter setia sepak bola.''

Erick menambahkan bahwa keputusan yang merupakan kewenangan FIFA sebagai lembaga tertinggi sepak bola dunia dengan 211 anggota dari berbagai belahan dunia tersebut tidak bisa ditolak lagi. Sebagai salah satu anggotanya, Indonesia harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan FIFA.

''Karena kita anggotanya dan FIFA menilai situasi saat ini tidak bisa dilanjutkan penyelenggaraannya, maka kita harus tunduk,'' kata Erick.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement