REPUBLIKA.CO.ID, PARAGUAY -- Presiden FIFA Gianni Infantino telah mendarat di Amerika Selatan di tengah permintaan beberapa negara untuk bisa menjadi tuan rumah dalam agenda sepak bola bergengsi. Salah satunya termasuk rencana Argentina menghidupkan kembali peluang pada kejuaraan Piala Dunia U-20 setelah Indonesia resmi batal sebagai tuan rumah.
Infantino dikabarkan sudah tiba di Paraguay pada Kamis (30/3/2023) waktu setempat. Ia bersiap untuk menghadiri Kongres CONMEBOL dengan beberapa agenda lain seperti pengajuan tiga negara sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030 mendatang. Juga peluang Argentina membawa Piala Dunia U-20 ke Negeri Tango.
"Pencalonan Amerika Selatan sangat kuat untuk menyelenggarakan Piala Dunia. Sepak bola selalu dihayati dengan cara luar biasa, karena jantung sepak bola ada di sini," kata Infantino menjelaskan.
Otoritas pemerintah Uruguay, Argentina, Paraguay dan Chile serta presiden dari empat asosiasi ditambah CONMEBOL mengadakan pertemuan di mana mereka mulai dengan tegas menentukan seperti apa presentasi yang akan dibuat untuk mencalonkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2030.
Selain mencalonkan diri sebagai Piala Dunia 2030 bareng Chile, Uruguay dan Paraguay, Argentina juga berupaya untuk membujuk FIFA untuk dapat menggelar Piala Dunia sektor usia U-20. Presiden AFA Claudio 'Chiqui' Tapia sebelumnya sudah menghubungi FIFA dan menyatakan niat mereka untuk menjadi tuan rumah menggantikan Indonesia.
Menghadapi skenario ini, FIFA harus memutuskan dalam waktu tidak lebih dari 72 jam apakah akan membuka proses seleksi baru untuk venue kompetisi Piala Dunia U-20 yang harus melalui persetujuan dewan serta kesiapan venue.
FIFA tidak melakukan pergeseran agenda kejuaraan Piala Dunia U-20 pada 20 Mei hingga 11 Juni 2023 nanti. Jika demikian, ada negara seperti Qatar dan Amerika Serikat (AS) yang diklaim muncul sebagai opsi yang memungkinkan lantaran kesiapan infrastruktur dan keamanan mereka.
Meski demikian AFA menjamin bahwa semuanya sudah siap sebelum penunjukan cepat dan dengan surat pengantar paling tidak untuk membawa Piala Dunia ke 'rumah para juara dunia'.
Mereka juga tahu bahwa FIFA membutuhkan tempat yang memberikan jaminan dan itu adalah salah satu perbedaan antara Argentina dan kompetitor lain Peru. Federasi Peru masih melawan keraguan tertentu dari FIFA mengenai kelayakan negara untuk melaksanakan Piala Dunia U-17.
Kendala yang dapat meruntuhkan ambisi Argentina menjadi tuan rumah adalah persoalan inflasi yang melonjak mencapai 102,5% dan diperkirakan bakal terus menanjak lebih jauh.
Menukil Reuters, kemiskinan yang sempat berkurang karena dukungan negara selama pandemi COVID-19 diperkirakan melonjak kembali hingga hampir 40% pada akhir tahun lalu dari 36,5% pada paruh pertama 2022, karena inflasi telah menggerus daya beli masyarakat.