Senin 03 Apr 2023 14:07 WIB

Ini Sebab Performa Gregoria Mariska Kian Menjanjikan

Kesuksesan Gregoria raih juara Spain Masters tak lepas dari peran tim psikologi PBSI.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia merayakan kemenangan final tunggal putri bulu tangkis di Madrid Spain Badminton Masters di Madrid, Spanyol, Ahad (2/4/2023).
Foto: EPA-EFE/SERGIO PEREZ
Gregoria Mariska Tunjung dari Indonesia merayakan kemenangan final tunggal putri bulu tangkis di Madrid Spain Badminton Masters di Madrid, Spanyol, Ahad (2/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak ada yang meragukan kemampuan teknik pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung. Legenda bulu tangkis Indonesia, Susy Susanti, beberapa waktu yang lalu ketika berbincang dengan Republika.co.id, bahkan memuji Gregoria memiliki skill dunia yang dapat bersaing dengan siapapun.

Permasalahan hanya pada mental Gregoria. Sejauh mana ia mau memenangkan pertandingan, semangat dalam bertanding, serta kesabaran dalam meladeni permainan lawan. Ini lantaran untuk sektor tunggal putri memang butuh lebih kesabaran.

Baca Juga

Kini publik pecinta bulu tangkis bisa melihat permainan Gregoria lebih semangat ada dorongan tak mau kalah. Bola ke mana pun sebelum jatuh ke lantai dikejarnya. Penampilannya pun mulai lepas sehingga semua teknik yang dimilikinya dapat dikeluarkan dalam setiap permainan.

Tampaknya buah kerja keras pemain kelahiran Wonogiri, Jawa Tengah, ini mulai membuahkan hasil. Gelar Spain Master 2023 menjadi bukti sahih bahwa kualitas skillnya luar biasa. Gelar juara berhasil didapatkan Gregoria usai menundukkan Pusarla Sindhu dua gim langsung 21-8, 21-8. Gregoria pun mengukir sejarah meraih gelar pertama BWF World Tour.

Tahun ini tanda-tanda kebangkitan Gregoria memang sudah terlihat. Usai kandas di babak kedua di dua turnamen awal tahun Malaysia Open dan India Open, pemain peringkat 12 dunia ini mulai menunjukkan kemampuannya di turnamen berikutnya.

Tampil di depan publik sendiri di Istora Senayan Jakarta, Gregoria mampu menembus perempat final Indonesia Masters sebelum akhirnya kalah 21-19, 8-21, dan 16-21 dari Han Yue asal Cina. Berlanjut ke All England, Gregoria menembus perempat final sayang kalah 22-24, 21-23 dari Chen Yu Fei asal Cina.

Sepekan kemudian di Swiss Open, Gregoria melangkah hingga semifinal, tapi langkahnya dihentikan wakil Thailand Pornpawee Chochuwong 21-18, 13-21, dan 17-21. Akhirnya di Spain Masterslah Gregoria meraih gelar pertama BWF. Sebelum mengalahkan Pusarla, Gregoria menyingkirkan andalan tuan rumah yang mantan pebulu tangkis nomor satu dunia, Carolina Marin 10-21, 21-15, dan 21-10.

Ketua umum PP PBSI Agung Firman Sampurna ketika berbincang dengan Republika.co.id, Senin (3/4/2023), mengatakan, keberhasilan Gregoria meraih juara Spain Masters tak lepas dari peran tim psikologi yang dimiliki PBSI.

"Kalau teknik tak ada yang meragukan Gregoria, jika dalam performa terbaik, tak ada pemain dunia yang tak bisa dia kalahkan. Masalah hanya di mental. Sekarang mental Gregoria sudah baik, ini berkat tim psikologi yang terus memantau kondisi pemain termasuk Gregoria. Berharap terus konsisten ke depannya," ujar Agung.

Gregoria akan melanjutkan perjuangannya di ajang Orlean Masters 2023 yang mulai digelar Selasa (4/4/2023). Pada babak pertama, Gregoria akan bertemu wakil Denmark Mia Blichfeldt.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement