Rabu 05 Apr 2023 13:46 WIB

Lukaku Diusir Wasit Meski Jadi Korban Hinaan Rasis Tifosi Juventus, ROC Geram

Lukaku meminta tifosi Juventus diam, tapi malah diusir wasit.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku memberi isyarat setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari.
Foto: Fabio Ferrari/LaPresse via AP
Pemain Inter Milan Romelu Lukaku memberi isyarat setelah mencetak gol dalam pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara Juventus dan Inter Milan, di Stadion Allianz, di Turin, Italia, Rabu (5/4/2023) dini hari.

REPUBLIKA.CO.ID, TURIN -- ROC Nation Sports International mengeluarkan pernyataan berisi kritikan terhadap penggemar Juventus. Ini setelah striker Inter Milan, Romelu Lukaku diduga mendapat penghinaan rasialis di markas Juve.

Kedua tim baru saja bertemu pada leg pertama semifinal Coppa Italia. Duel di Stadion Allianz, Turin, Rabu (5/4/2023) dini hari WIB, berkesudahan imbang 1-1. Tuan rumah memimpin pada menit ke-83. 

Baca Juga

Upaya Juan Cuadrado merobek jala Samir Handanovic. Bianconeri di atas angin. Sayang, kemenangan kubu hitam-putih sirna, beberapa detik sebelum laga berakhir.

Bek Juventus, Gleison Bremer dianggap menyentuh bola dengan tangan di area terlarang. Wasit menunjuk titik putih. Lukaku yang menjadi algojo menunaikan tugasnya dengan baik.

Sebelum sang bomber menendang, diduga ada nyanyian seperti suara monyet di belakang gawang Mattia Perin. Lukaku membalasnya dengan membuat gerakan provokatif. Ia melakukan selebrasi mendesak  fan si Nyonya Tua untuk diam.

Eks Manchester United itu mengeluarkan kata 'muto'. Dalam bahasa Italia artinya diam. Ia sudah mengantongi kartu kuning pertama pada menit ke-80. Saat injury time, otomatis, ia diusir karena mendapat kartu kuning kedua.

Presiden ROC Nation Sports International, Michael Yormark merilis pernyaraan resmi. Ia mengeklaim, Lukaku sudah mendapat pelecehan rasialisme. Jelas, itu tidak dapat diterima.

Ia juga berpendapat selebrasi sang penyerang bukan bentuk provokasi. Pasalnya mantan juru gedor Chelsea itu, sering melakukan hal serupa. Bukan sesuatu yang berlebihan.

"Romelu pantas mendapatkan permintaan maaf dari Juventus, dan saya berharap liga segera mengutuk perilaku kelompok suporter Juventus itu," demikian petikan pernyatan Yormark, dikutip dari Football Italia.

ROC Nation meminta otoritas setempat harus bertindak. Rasialisme perlu diatasi. Terasa aneh jika justru korban yang mendapat hukuman.

Ada insiden sebelumnya, ketika wasit salah mengartikan selebrasi pemain. Striker Atalanta, Ademola Lookman mendapat kartu kuning karena gerakan 'teropongnya'. Sang pengadil tidak mengetahui, itu merupakan ciri khas Lookman saat merayakan gol, yang mengacu pada namanya sendiri.

Lukaku salah satu pesepak bola yang tergabung di agensi ROC Nation Sports Internasional. Penggawa Inter lainnya, Federico Dimarco juga bagian dari organisasi musisi Jay-Z itu.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement