Kamis 06 Apr 2023 22:42 WIB

Bung Kus: Kita Patut Bersyukur FIFA Hanya Menjatuhkan Sanksi Administratif

Menurut Bung Kus, FIFA melihat Pemerintah Indonesia serius mempersiapkan diri.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus
Foto: Dok Facebook Mohamad Kusnaeni
Mohamad Kusnaeni alias Bung Kus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keputusan FIFA tidak menjatuhkan sanksi berat terhadap Indonesia disyukuri banyak pihak. Salah satu di antaranya Mohamad Kusnaeni, pengamat dan komentator sepak bola di tv yang akrab disapa Bung Kus.

"Kita patut bersyukur FIFA hanya menjatuhkan sanksi administratif ringan pascabatalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Kita cuma dilarang memanfaatkan untuk sementara dana bantuan dari FIFA," kata dia dalam pesannya kepada Republika.co.id, Kamis (6/4/2023) malam.

Baca Juga

Menurut dia, ini menunjukkan FIFA paham terhadap apa yang terjadi di balik dinamika persiapan Piala Dunia U-20 yang akhirnya batal digelar di Indonesia. FIFA melihat bahwa Pemerintah Indonesia sebetulnya serius mempersiapkan diri.

Indonesia tidak pernah menolak dan mengembalikan mandat kepada FIFA. Hanya, FIFA yang menganggap Indonesia belum siap menjalankan peran sebagai tuan rumah. Menurut dia, itu dua hal yang berbeda.

"Sanksi ringan ini juga menunjukkan pengakuan FIFA bahwa Indonesia adalah negara penting. Dengan sekitar 190 juta penggemar sepak bola dan umumnya fanatik, FIFA menyadari peran krusial Indonesia bagi masa depan sepak bola secara global," ungkapnya.

Bagi FIFA, masa depan sepak bola ada di Asia dan selanjutnya Afrika. Maka, posisi Indonesia dengan ratusan juta penggemar sepak bolanya yang militan adalah aset yang harus dijaga dan dirawat secara hati-hati.

Terlepas dari itu, sanksi ringan ini juga membuka peluang Indonesia untuk mengajukan diri sebagai kandidat tuan rumah Piala Dunia U-17. Sebab dalam sanksi tersebut tidak ada larangan tim nasional kita bermain di ajang internasional.

"Jika FIFA benar-benar kemudian mempercayai kita jadi tuan rumah Piala Dunia U-17, mohon dengan sangat agar kepercayaan ini bisa dilaksanakan dengan baik. Jangan sampai kita terpeleset untuk kedua kalinya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement