Kamis 13 Apr 2023 18:27 WIB

Kerja Sama PSSI dan BPJS Ketenagakerjaan Diharapkan Bisa Berantas Match Fixing

Kerja sama PSSI dengan BPJS Ketenagakerjaan akan berlangsung selama lima tahun.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Peresmian kerja sama PSSI dengan BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (13/4/2023).
Foto: Dok PSSI
Peresmian kerja sama PSSI dengan BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (13/4/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir berharap perlindungan yang diberikan kepada wasit Liga 1 dan Liga 2 melalui kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan bisa memberikan jaminan dan keamanan bagi mereka, sehingga tidak ada lagi stigma buruk wasit bisa 'dibayar'. Hal itu dikatakan Erick dalam peresmian kerja sama PSSI dengan BPJS Ketenagakerjaan di Gedung Kementerian BUMN, Kamis (13/4/2023). 

"Banyak persepsi wasit itu selalu salah ya karena match fixing dan lain-lain. Namun kita tidak bisa salahkan terus kalau kita tidak hadir mengontrol mereka. Salah satunya adalah memastikan hidup mereka terjamin," kata Erick kepada awak media, Kamis (13/4/2023). 

 

Kerja sama antara PSSI dengan BPJS Ketenagakerjaan ini akan berlangsung selama lima tahun. Menurut Erick ini adalah terobosan yang sangat baik demi memberikan rasa aman kepada ekosistem sepak bola Indonesia. Dalam kerja sama ini, sebanyak 353 wasit akan berada dalam perlindungan BPJS Ketenagakerjaan. 

 

Nantinya setiap tahun kinerja para wasit akan dievaluasi. Para wasit yang memiliki catatan buruk akan digantikan dengan wasit terbaik lainnya. Upaya ini diyakini bisa meningkatkan kinerja wasit di setiap pertandingan ke depannya. Sebab itu, Erick menegaskan kepada wasit agar bekerja dengan kompeten dan sebagai gantinya PSSI akan memikirkan kesejahteraan mereka.

 

"Jadi kalau secara tahunan mereka sudah pasti dan perlindungannya juga terjamin, kita berharap mereka merasa aman. Jadi kalau ada yang mau intervensi permainan ke lapangan mereka akan menilai hal tersebut tidak baik. Karena mereka bisa kehilangan pekerjaan seumur hidup. Itulah kebijakan yang saya ambil nant," kata Erick.

 

"Kalau ada wasit yang bermain-main di lapangan, kita hukum seumur hidup. Itu aturan FIFA nya sudah ada. Saya bisa laporkan secara internasional. Pemain pun begitu. Jadi kita harus hadir dulu baru penegakkan. Dari awal saya punya nyali untuk mendengar dan kini nyali untuk membenahi," ujarnya menambahkan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement