Jumat 14 Apr 2023 08:27 WIB

Penampilan Banyak Gaya Antony di Lapangan Buat Legenda MU Muak

Antony benar-benar menenggelakam timnya dengan manuver-manuver tak penting.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Winger Manchester United (MU) Antony (kanan) terlibat keributan dengan pemain Sevilla, Marcos Acuna dalam pertandingan leg pertama perempat final Liga Europa di Old Trafford pada Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. Antony diganjar kartu kuning.
Foto: EPA-EFE/ADAM VAUGHAN
Winger Manchester United (MU) Antony (kanan) terlibat keributan dengan pemain Sevilla, Marcos Acuna dalam pertandingan leg pertama perempat final Liga Europa di Old Trafford pada Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. Antony diganjar kartu kuning.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Legenda Manchester United Peter Schmeichel frustrasi melihat penampilan Antony saat melawan Sevilla dalam pertandingan leg pertama babak perempat final Liga Europa, di Stadion Old Trafford, Jumat (14/4/2023) dini hari WIB. Antony gagal menciptakan gol meskipun beberapa kali memberikan ancaman ke gawang Sevilla. Schmeichel kesal karena Antony terlalu banyak melakukan manuver-manuver tak efektif alias banyak gaya. 

MU sempat unggul dua gol di babak pertama melalui Marcel Sabitzer. Namun petaka terjadi di menit-menit akhir pertandingan. Dua bek MU, Tyreall Malacia dan Harry Maguire melakukan gol bunuh diri yang membuat pertandingan berakhir imbang 2-2.

Baca Juga

“Dia (Antony) menciptakan dua peluang untuk dirinya sendiri tetapi kemudian dia menghentikan banyak peluang dengan tidak lebih langsung. Sungguh membuat frustrasi melihat seseorang dengan bakatnya tidak menghasilkan lebih dari itu,” ungkap Schmeichel, dilansir dari Metro.

Ia lalu bicara tentang klubnya setelah laga tersebut. Menurut mantan kiper itu, Setan Merah belum menjadi tim top Eropa. Seharusnya MU terus berusaha mencari gol ketiga dengan cara meningkatkan tempo permainan. Namun kemampuan itu tak dimiliki oleh MU.

Jika MU ingin membentuk diri sebagai tim top Eropa, Schmeichel menegaskan harus bermain dengan tempo tinggi dan memiliki tekad mencetak gol meskipun dalam posisi unggul. MU memang salah satu klub tersukses di Eropa namun Ten Hag dinilai masih memiliki pekerjaan rumah untuk mengembalikan status tersebut.

“Itu sedikit santai. Sevilla terlalu rata-rata di babak pertama dan itu membuatnya terlalu mudah. Tidak ada yang mudah di sepak bola top Eropa,” ujarnya.

Ia menegasakan tak ada tim yang sampai ke babak perempat final karena kaberuntungan atau buruk. Sevilla mengetahui cara menghindari kekalahan di kompetisi ini. Oleh karena itu hasil imbang adalah sesuatu yang adil bagi Sevilla.

''Itulah kekhawatiran saya, kurangnya kemampuan untuk mengatur permainan. Kami telah melihat ini beberapa kali musim ini. Itu adalah sesuatu yang perlu ditambahkan Ten Hag ke tim ini,” kata Schemeichel menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement