Ahad 16 Apr 2023 11:57 WIB

Sederet Ungkapan Kekecewaan Bobotoh usai Hasil Negatif di Laga Penutup Musim

Ada juga yang kecewa dengan sikap oknum bobotoh pembawa Flare.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Didi Purwadi
Penonton menyalakan suar pada ujung  laga antara Persib Bandung melawan Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Bandung, Sabtu (15/4/2023). Tuan rumah tim Persikabo 1973 dengan skor 1-4 pada laga terakhir Liga Indonesia 2022-2023.
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Penonton menyalakan suar pada ujung laga antara Persib Bandung melawan Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api di Bandung, Sabtu (15/4/2023). Tuan rumah tim Persikabo 1973 dengan skor 1-4 pada laga terakhir Liga Indonesia 2022-2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Para penggemar Persib Bandung tak mampu menyembunyikan kekecewaan mereka. Ini setelah Persib gagal mengakhiri Liga 1 Indonesia musim 2022/23 dengan hasil positif.

Maung Bandung takluk 1-4 dari Persikabo 1973 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api  (GBLA), Gedebage, Sabtu (15/4/2023) malam WIB. Tampil di markas sendiri, skuad polesan Luis Milla melempem.

Di akhir pertandingan, penonton sampai menyalakan flare di tribun. Beruntung, tidak ada kerusahan setelahnya.

Bobotoh yang memasuki lapangan, memberikan penghormatan langsung untuk kiper I Made Wirawan. Selepas pertandingan ini, I Made resmi pensiun dari sepak bola profesional.

Meski demikian, serangkaian kritik terhadap performa pemain Persib tetap bermunculan. Para warganet menuliskan uneg-uneg mereka di kolom komentar instagram klub berjuluk Pangeran Biru tersebut. Ada yang menilai kubu Maung Bandung bermain sesuka hati.

"Kami bobotoh, Persib sampai mati. Silahkan pergi jika tidak pakai hati," demikian petikan tulisan akun reza_daeng yang kecewa terhadap performa Marc Klok dan rekan-rekan.

"Rene Albert awal musim bagus, keliatan tanda-tanda juara. Akhir musim abis bensin, sampai awal musim selanjutnya melempem, diselamatin Luis Milla. Putaran satu calon juara, putaran dua abis bensin juga. ADA APA DENGAN PEMAIN? MAU PELATIH MANA PUN KALAU PEMAIN GA SOLID SUSAH!" tulis pemilik akun garizluis37.

"Kasih tau sama mereka mereka kalau disini ada orang yang rela kehilangan pendapatannya hanya untuk dapat melihat Persib bertanding. Persib itu bahasa hati dan jati diri. Karenanya mohon untuk siapapun nantinya mau itu manajemen, pelatih, official, pemain dan yang lainnya, apabila telah memilih Persib sebagai mata pencahariannya, mohon bersungguh sungguhlah. Yang mendukungmu itu rela membayar untuk lelah. Jadilah tangguh di setiap laganya, menang secara kesatria, kalah dengan terhormat," tutur pemilik akun ruli_herdiana.

Ada juga yang kecewa dengan sikap oknum bobotoh pembawa flare. Pasalnya, itu berpotensi memberi efek negatif bagi lainnya. Terutama anak-anak.

"Kadang heran sama sesama Bobotoh yang lain? Kesenangan ngebawa flare ke stadion apa sih? Padahal sepakbola itu hiburan buat semua umur. Tapi banyak yang ga mikirin keselamatan sesama Bobotoh lain. Asli gua lebih setuju kalo Persib tanpa penonton selama musim depan, kalaupun mau ada penonton, benar-benar kudu ketat pengawasan dari segala alat yang membahayakan dibawa masuk stadion," tulis pemilik akun falestzy_.

Beberapa menyayangkan kenapa I Made tidak diturunkan sejak awal. Warganet lainnya juga mempertanyakan kelayakan Luis Milla sebagai pelatih. Demikian serba-serbi reaksi para bobotoh saat melihat timnya menutup musim dengan hasil negatif, di kandang sendiri, pada momen perpisahanan salah satu legenda hidup mereka.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement