Ahad 16 Apr 2023 15:54 WIB

Ranking Timnas Indonesia Naik, Penilaian FIFA Dinilai Obyektif

Kenaikan peringkat merupakan salah satu program Erick Thohir.

Ranking Timnas Indonesia Naik, Pengamat: Penilaian FIFA Obyektif. Foto:   (Foto: ilustrasi FIFA)
Foto: Flickr
Ranking Timnas Indonesia Naik, Pengamat: Penilaian FIFA Obyektif. Foto: (Foto: ilustrasi FIFA)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari mengapresiasi prestasi tim nasional Indonesia yang terus mengalami peningkatan ranking FIFA dalam dua bulan kepengurusan PSSI baru dibawah komando Erick Thohir. 

Diketahui, Timnas Indonesia saat ini berada di urutan ke-149 dari sebelumnya ada di posisi ke-151 ranking FIFA. Pencapaian ini menjadi yang tertinggi sejak 10 tahun terakhir dimana peringkat FIFA sulit tembus di bawah 150 ranking dunia. 

Baca Juga

Naiknya ranking FIFA setelah meraih hasil positif pada laga FIFA Matchday Maret 2023. Timnas Indonesia tercatat menang sekali dan bermain imbang sekali melawan Burundi.

Menurut Qodari, ranking FIFA merupakan penilaian yang objektif karena menunjukkan kualitas sebuah tim kesebelasan dari sebuah negara. Ia menghimbau agar PSSI tidak berpuas diri dan terus bekerja keras mengincar peringkat yang lebih tinggi lagi untuk timnas Indonesia

“Memang kalau mau kuat di Asteng (Asia Tenggara) dan masuk di jajaran Asia rangking FIFA harus di bawah 100 seperti Vietnam,” ujar Qodari,  Ahad (16/4/2023).

Lebih spesifik Qodari menerangkan, agar squad Garuda mampu berbuat banyak di level Asia, mesti masuk jajaran rangking 70 besar. Sementara berkompetisi di pentas Piala Dunia, mengharuskan masuk peringkat 50 besar.

“Kalau mau kompetitif di Asia harus masuk rangking 70an, Kalau mau qualified ke Piala Dunia harus rangking 50an,” ucapnya.

Perbaikan posisi peringkat tersebut, menurut Qodari, PSSI harus sesegera menyusun konsep atau formula yang jelas dan terukur dalam mengejar poin yang telah ditentukan standarisasinya oleh FIFA. 

“Rute menuju rangking 90an, 70an dan 50an ini lah yang perlu disusun oleh PSSI. Kalau pakai rangking FIFA, patokannya jelas dan kuantitatif,” paparnya.

Lanjut Qodari, untuk menuju level terbaik ranking FIFA, PSSI tinggal meniru apa yang dikerjakan oleh negara-negara maju dalam bidang persepakbolaanya seperti Argentina, Prancis, Brazil, Belgia dan Inggris yang tercatat 5 besar kelas dunia.

“Apa yang dimiliki negara dengan rangking 90an? 70an? 50an? Kita tinggal ikuti, Insya Allah akan sampai di titik tujuan,” jelasnya.

Lanjut Qodari menegaskan, tidak ada negara peserta Piala Dunia yang strata atau kelasnya berada di atas peringkat 70 apalagi masih dalam barusan 100 ke atas.

Rangking FIFA gak bohong. Gak ada negara qualified Piala Dunia jika rangkingnya di atas 70an. Apalagi 100,” tegas Qodari.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya menyatakan memperbaiki ranking FIFA akan terus dilakukan dengan menjadwalkan FIFA Matchday dari jauh-jauh hari.

Selanjutnya Timnas Indonesia akan dijadwalkan menjalani FIFA Matchday melawan Palestina pada Juni mendatang.

Selain itu, perbaikan peringkat juga tertuang dalam blueprint Garuda Mendunia yang diserahkan Erick Thohir kepada FIFA menargetkan Indonesia bisa masuk peringkat ke 45.

"Kalau di dalam blue print itu misalnya target ranking [Indonesia di FIFA] 45. Itu kan tidak mudah kalau tidak dimulai dari usia dini. Nah, usia dini seperti apa?" ucap Erick.

Demi mencapai target itu dan banyak target lainnya yang tertuang dalam blue print, dibutuhkan kerja keras dan kerja bersama. Untuk itu Erick meminta dukungan semua pihak.

"Nah, ini coba kita lakukan hal-hal ini berdasarkan sistem yang strategis, seperti blue print yang kita sampaikan ke FIFA, yang [saat ini] masih di review," ucap Erick.

Diketahui, saat ini tingkatan ranking FIFA ASEAN, Indonesia menempati peringkat ke 5 besar, setelah Malaysia ranking 138, FIlilpina ranking 136, Thailand peringkat 114 dan Vietnam urutan 95.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement