REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir, berkomitmen menciptakan dunia sepak bola Indonesia jadi lebih bersih dari sebelumnya. Pasalnya, baru dua bulan mengisi posisi sebagai orang nomor satu di PSSI, ia sudah dihadapkan dengan kejanggalan dalam pemberian hadiah kepada pemenang kompetisi Liga 1 Indonesia.
PSM Makassar, pemenang kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia, hanya menerima hadiah trofi tanpa adanya bonus. Padahal, Erick Thohir mendapatkan laporan jika dana bonus telah diserahkan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB) kepada PSSI, namun faktanya pemenang hanya menerima trofi.
Karena itu, Erick akan melakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan pendanaan PSSI dan PT LIB agar dunia sepak bola Indonesia menjadi lebih baik ke depannya.
“Harus lebih baik. Saya ingin datang dan membina sesuatu yang dipercayakan kepada saya menjadi lebih baik. Jangan seperti sekarang, saya akan cek satu-satu keuangannya, keuangan liga, keuangan PSSI, semua akan saya cek,” ujar Erick Thohir, Kamis (20/4/2023). “Selama ini keuangannya baik-baik saja saya akan mendukung, kalau tidak baik-baik saja pasti saya bongkar. Ini tanpa menyalahkan siapa-siapa ya, kan bisa dilihat semua aturannya.”
Erick juga akan meminta kepada PT LIB untuk mempresentasikan soal sistem kompetisi dan sistem bonus, serta keuangan secara terbuka. Hal ini sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi sehingga sejak awal klub sudah tahu apa yang menjadi bonus, dan publik pun mengetahui secara jelas.
Eks Presiden Inter Milan itu juga mengatakan, terdapat ketidakkonsistenan dalam mengelola keuangan dan pendanaan, baik di PSSI maupun PT LIB. Kedua belah pihak memberikan laporan yang berbeda tanpa kepastian yang jelas sehingga perlu dilakukan audit agar ke depannya pengelolaan jadi lebih baik.
“Saya dengar katanya uang untuk hadiah atau bonus sudah diserahkan LIB ke PSSI. Namun mana? Saya tak tahu. Begitu juga di PSSI, bagaimana pertanggungan jawabnya. Ini juga membuka celah, tercampur antara uang dari LIB, uang FIFA Forward, dan lainnya," jelas Erick. "Terus terang, saya yang baru masuk 16 Februari lalu kaget mengetahui hal ini. Banyak ketidakkonsistenan dan tidak terbuka di keuangan LIB dan juga PSSI sehingga saya akan segera minta dilakukan audit.”