REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM PENH -- Beberapa jam lagi tim nasional Indonesia U-22 melanjutkan petualangan di SEA Games 2023. Garuda Muda dijadwalkan bertemu timnas Myanmar U-22 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Kamis (4/5/2023) petang WIB.
Skuad polesan Indra Sjafri diunggulkan menjadi pemenang. Sejumlah faktor menjadi penyebabnya. Pertama dari segi pengalaman.
Sederet penggawa timnas Indonesia U-22 sudah sering mentas di multi ajang ini. Sebagai contoh, Witan Sulaeman bahkan pernah bermain di tiga SEA Games. Sementara tim lawan banyak mengandalkan pemain-pemain U-19.
Berikutnya dari segi kualitas, awak Garuda Muda sedikit di atas anak-anak asuh Michael Feichtenbeiner. Beberapa penggawa Merah-Putih malang melintang di turnamen level Asia Tenggara. Sosok seperti Marselino Ferdinand, Witan, Muhammad Ferrari, Pratama Arhan, Rizky Ridho, serta Alfeandra Dewangga juga bagian dari timas Indonesia level senior.
Lalu dari segi head to head. Jika ditarik ke belakang, Indonesia dan Myanmar sudah 12 kali bertemu di pesta multi cabang olahraga Asia Tenggara ini. Itu termasuk ketika The Chinthe masih bernama Burma.
Hasilnya, pasukan Garuda meraih tujuh kemenangan. Kemudian Myanmar berjaya di tiga laga. Sisanya dua partai berkesudahan imbang.
Kedua tim bertemu dalam lima SEA Games terakhir. Indonesia mendominasi dengan meraih empat kemenangan dan sekali tumbang.
Berbagai statistik tersebut tidak membuat anak asuh Indra Sjafri jemawa. "Kami mewaspadai permainan Myanmar. Kami sudah mempersiapkan sebaik mungkin di latihan," kata penyerang timnas Indonesia U-22, Irfan Jauhari dalam youtube resmi PSSI.
Jelas, target mereka hanya satu. Kemenangan menjadi harga mati. Itu semua bisa diperoleh lewat kerja keras.
"Harapan, tentunya yang utama mendapatkan hasil maksimal, tiga poin, dan mencetak gol," ujar Irfan.
Kedua tim tergabung di Grup A. Kontestan lainnya di kelompok tersebut yakni Filipina, Kamboja, serta Timor Leste.