REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 'Joki' game online atau gim daring kian menjamur. Tak pelak, kini joki gim daring pun menjadi profesi dengan penghasilan menggoda. Gamer Tanah Air, Marss Budianto misalnya, sanggup membeli rumah dan motor gede (moge) dari pekerjaan tersebut. Padahal modalnya dulu hanya Rp 50 ribu.
"Dulu waktu masih sekolah saya sering bermain game di Warnet. Lalu mencoba peruntungan menjadi joki, karena merasa skill saya di atas rata-rata. Awal-awal joki, modalnya itu cuma Rp 5 ribu-Rp10 ribu untuk billing warnet," ungkap Budianto, Jumat (5/5/2023).
Pria kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat, 30 November 1997 ini memulai usahanya sebagai joki pada 2010, dengan memainkan gim Megaxus. Kala itu, joki hanya sambilan untuk mengisi waktu senggangnya sebagai penjaga toko ponsel.
Sebagai pemula, tentu berbagai kendala harus dihadapinya. "Kendalanya sering mendapatkan jaringan yang jelek karena di kampung. Dukanya, sering dibawa kabur uang jokinya," kenang pemilik akun @marss.budianto itu.
Meski bermain game online merupakan hobinya sejak lama, menjadi joki tetaplah bukan pekerjaan yang mudah.
"Menghabiskan banyak waktu, dan harus rela begadang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan cepat kelar jokiannya, dan klien juga senang," katanya.
Dari Megaxus, Budianto beralih ke League of Legends hingga akhirnya mengenal Mobile Legends dan fokus hingga saat ini. "Saya memutuskan merekrut pemain-pemain Mobile Legends yang benar-benar sudah jago, saya ajak mereka untuk kerja sama, joki bersama," ucapnya.
Butuh waktu sekitar tiga tahun baginya untuk menghasilkan cuan menggiurkan dari joki game online. "Sekarang sudah punya penghasilan tetap Rp15 juta-Rp20 juta per bulan. Sudah beli rumah dan moge," kata dia.
Budianto berharap ke depannya bisa merekrut lebih banyak joki, seiring semakin banyaknya klien. Harga bersaing menjadi salah satu daya tarik jasa yang ditawarkannya.
"Tentu harganya jauh lebih murah, dan joki saya lebih banyak. Pemainnya kurang lebih ada 10 orang dan mungkin ingin merekrut pemain-pemain game lainnya," kata Budianto.