Ahad 07 May 2023 10:58 WIB

Gundogan dan Haaland Jadi Sasaran Kemarahan Pep Guardiola Usai Kalahkan Leeds

Haaland meminta Gundogan mengeksekusi tendangan penalti untuk mencetak hattrick.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Agus raharjo
Pemain Manchester City Ilkay Gundogan mencetak gol ke-2 timnya pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leeds United di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu (6/5/2023).
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Pemain Manchester City Ilkay Gundogan mencetak gol ke-2 timnya pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester City dan Leeds United di stadion Etihad di Manchester, Inggris, Sabtu (6/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Gelandang Manchester City, Ilkay Gundogan, mengaku menjadi sasaran kemarahan Pep Guardiola usai The Citizens menundukan Leeds United, 2-1, Sabtu (6/5/2023) malam WIB. Padahal, dalam laga pada pekan ke-35 Liga Primer Inggris tersebut, gelandang asal Jerman itu memborong semua gol The Citizens.

Gundogan mencetak gol pada menit ke-19 dan menit ke-27. Dalam dua kesempatan tersebut, gelandang keturunan Turki itu berhasil memanfaatkan umpan dari Riyad Mahrez. Gundogan memiliki kesempatan mencetak hattrick di laga tersebut. Namun, Gundogan gagal mengeksekusi tendangan penalti pada menit ke-84.

Baca Juga

Kegagalan Gundogan mengeksekusi tendangan penalti di laga itu menjadi catatan tersendiri buat Guardiola. Pasca laga, Gundogan mengaku sempat menjadi sasaran kemarahan pelatih asal Spanyol tersebut. Pangkal kemarahan Guardiola itu bukan terletak pada teknik gelandang berusia 32 tahun tersebut dalam mengeksekusi penalti, melainkan pilihan pemain yang mengekseksekusi tendangan tersebut.

Guardiola diketahui telah memilih Erling Haaland sebagai pilihan utama sebagai eksekutor penalti. Namun, dalam laga tersebut, Haaland memberikan kesempatan kepada Gundogan. Alhasil, tidak hanya Gundogan, Haaland pun menjadi bulan-bulanan kemarahan Guardiola pascalaga tersebut.

"Pertama, dia menunjukan sedikit kemarahan itu ke Erling (Haaland). Kemudian, dia melanjutkan kemarahannya kepada saya. Apa yang terjadi sudah terjadi. Saat Erling mengambil bola, saya cukup yakin, dia yang mengambil tendangan itu. Namun, dia mencari saya. Saya sudah berkali-kali memastikan keputusan itu kepada dia (Haaland)," kata Gundogan seperti dikutip BBC, Ahad (7/5/2023).

Sebelumnya, Guardiola memang sempat menyinggung kegagalan penalti Gundogan tersebut. Sorotan terbesar eks pelatih Barcelona itu tertuju pada sosok penendang penalti tersebut. Meski paham dengan intensi Haaland untuk memberikan kesempatan Gundogan mencetak hattrick di laga tersebut, Guardiola menilai, situasi pertandingan tidak memungkinkan adanya pergantian penendang penalti.

Pelatih asal Spanyol itu merujuk pada papan skor, yang baru menunjukan keunggulan dua gol dan laga masih tersisa sepuluh menit. Dalam kondisi tersebut, tim lawan masih memiliki peluang untuk bisa menyamakan kedudukan dan City beresiko gagal memetik kemenangan.

"Kondisinya masih, 2-0. Ini bukan bisnis, bukan situasi yang bisa kami lupakan. Jika situasinya sudah, 4-0, dan laga tinggal tersisa 10 menit, mungkin Ok, tapi saat 2-0?. Erling adalah penendang penalti terbaik di tim ini. Jadi, dia yang harus mengambilnya," kata Guardiola seperti dikutip The Independent.

Kekhawatiran Guardiola ini cukup beralasan. Pasalnya, satu menit pascakegagalan Gundogan tersebut, Leeds United berhasil mencetak gol balasan via torehan Rodrigo Moreno. Beruntung buat City, gol itu menjadi satu-satunya gol balasan The Whites di laga tersebut. The Citizens masih mampu memertahankan keunggulan dan memastikan raihan poin maksimal dalam laga di Stadion Etihad tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement