REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pelatih Arema FC I Putu Gede Swi Santoso menyatakan prihatin dengan kondisi mantan penjaga gawang timnas Indonesia dan legenda Arema Kurnia Meiga yang mendadak akan menjual seluruh atribut sepak bola miliknya. Putu Gede mengatakan, Kurnia Meiga merupakan salah satu penjaga gawang dengan segudang prestasi dan ia merasa prihatin dengan kondisi yang dihadapi pria kelahiran tahun 1990 tersebut.
"Saya ikut prihatin (soal informasi Kurnia Meiga akan menjual atribut sepak bola miliknya)," kata Putu Gede dilansir laman resmi klub, Kamis (11/5/2023).
Kurnia Meiga saat ini akan menjual seluruh atribut sepak bola miliknya. Hal tersebut diketahui dari akun Instagram @egahermansyah yang mencantumkan kalimat "Dijual, semua atribut sepak bola milik saya" dan membubuhkan nomor kontak bagi yang berminat.
Sebagai informasi, pada 2017 atau pada saat Kurnia Meiga berusia 28 tahun, ia harus pensiun dari dunia sepak bola karena mengalami gangguan fungsi penglihatan. Saat itu, Kurnia Meiga tengah merasakan puncak karier bersama skuad Arema FC.
Putu Gede menilai sosok Kurnia Meiga merupakan penjaga gawang berprestasi yang ada di Indonesia. Pensiunnya Kurnia Meiga saat itu, bukan hanya kehilangan bagi Arema FC, namun juga bagi timnas Indonesia.
"Saya tidak pernah satu tim. Tapi kalau melihat performa dan prestasi, saya pikir hanya satu, tidak ada yang seperti dia. Tidak ada yang lain. Bukan hanya Arema yang kehilangan, timnas juga," kata Putu Gede.
Putu Gede menambahkan, ia berharap ada perhatian kepada atlet-atlet yang tengah menghadapi kesulitan pada saat tidak lagi mampu berkompetisi. Perhatian tersebut, diharapkan bukan hanya dari klub sepak bola, akan tetapi juga dari pemerintah daerah setempat.
"Khusus untuk Kurnia Meiga, seharusnya ada perhatian. Bukan hanya dari tim atau klub, tapi di pemerintahan. Karena, Meiga ini punya prestasi, terutama di Malang dan Indonesia. Jadi, saya sangat prihatin (dengan kondisinya)," ujar Putu Gede.