Ahad 14 May 2023 14:49 WIB

Erick Thohir Dinilai Berhasil Bangkitkan Mental Timnas Indonesia

Timnas Indonesia menang melawan Vietnam.

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyaksikan secara langsung pertandingan babak semifinal Timnas Indonesia U-22 melawan Vietnam di National Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Pada pertandingan itu, timnas Indonesia berhasil menundukkan Vietnam dengan dengan skor 3-2.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyaksikan secara langsung pertandingan babak semifinal Timnas Indonesia U-22 melawan Vietnam di National Olympic Stadium Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023). Pada pertandingan itu, timnas Indonesia berhasil menundukkan Vietnam dengan dengan skor 3-2.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tim Nasional (Timnas) Indonesia berhasil melangkah ke partai final setelah mengalahkan Vietnam di semi final Sea Games 2023 dengan skor 3-2 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (13/5/2023) kemarin.

Laga yang berlangsung dramatis itu ikut disaksikan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir dari tribun penonton dan terlihat berkaca-kaca saat timnas Garuda Muda memastikan kemenangan dan lolos ke babak final.

Baca Juga

Pengamat sepak bola nasional Akmal Marhali mengatakan, kemenangan atas Vietnam menjadi kebahagiaan tersendiri bagi seluruh masyarakat Indonesia. 

Kemenangan Squad Garuda muda juga disebut tidak lepas dari peran Erick Thohir yang berhasil membangkitkan mental dan nyali Timnas Indonesia sehingga berhasil meraih kemenangan. 

“Ya harus optimis lah, masa nggak optimis. Kalau saya jadi ketua (PSSI) juga pasti akan optimis. Kan setiap partai semifinal atau final semua pengurus pasti datang. Artinya tinggal rezekinya siapa gitu,” kata Akmal kepada wartawan, Ahad (14/5/2023).

Menurut Akmal, kemenangan Indonesia atas Vietnam tak lepas dari mental dan nyali para pemain Indonesia, dimana mereka harus menghadapi 11 pemain Vietnam usai Pratama Arhan mendapat kartu merah. Untuk itu, dukungan mental dan nyali perlu didapatkan pemain dari seluruh masyarakat Indonesia, termasuk PSSI selaku organisasi induk sepak bola Indonesia.

“Iya nyalinya ada lah, kita tidak gentar melawan Vietnam walaupun sejatinya Indonesia itu kenapa bisa main seperti itu karena nothing to lose, karena mereka dengan posisi underdog tidak diunggulkan, tim yang tidak diunggulkan biasanya akan sulit dikalahkan, seperti itu. Dan kita berharap dengan posisi yang tidak diunggulkan juga di final melawan Thailand Kita juga bisa memberikan kejutan muda-mudahan,” ucapnya.

Dikatakan Akmal, Indonesia bisa mencatatkan sejarah baru di Sea Games 2023 sebagai pemenang yang lahir dari negara yang tidak diunggulkan, sebagaimana pernah diukirkan oleh dua negara Eropa di EURO, yakni Yunani dan Denmark yang keluar sebagai juara meski tidak diperhitungkan selama kompetisi.  

“Ya tidak ada yang tidak mungkin ya, masih ada 90 menit pertandingan siapa saja bisa menang, siapa saja yang bisa jadi juara, sebagai contoh siapa yang tahu Yunani bakal jadi juara Piala Eropa 2004 kan, tapi akhirnya mereka juara. Siapa yang nyangka Denmark juara Piala Eropa 1992, bisa jadi siapa yang nyangka Indonesia bisa lolos final seperti saat ini, kalau mau bicara keunggulan ya Vietnam diunggulkan, pas episode terakhir mereka juara,” ujarnya.

Diakui Akmal, segala sesuatu bisa terjadi di lapangan selama wasit belum meniup peluit panjang tanda berakhir pertandingan. Salah satu bukti, Indonesia yang bermain dengan 10 pemain mampu mengalahkan Vietnam yang unggul dari jumlah pemain, dan dari statistik permainan Vietnam unggul jauh dari anak asih Indra Sjafri. 

“Bola itu kan bulat segala sesuatunya itu kan bisa saja terjadi di lapangan. Misalnya kemarin Indonesia dalam posisi yang ditakdirkan menjadi pemenang walaupun secara statistik pertandingan Indonesia kalah dari Vietnam, ball position kalah, Indonesia 37% banding 63%, peluang juga kalah tapi Indonesia bermain dengan lebih efektif lebih efisien dan akhirnya bisa menang dengan skor 3-2,” jelasnya.

Untuk itu, Akmal menyarankan agar para pemain tidak terbebani dengan ekspektasi yang tinggi dari publik, namun tetap fokus menatap pertandingan terakhir melawan Thailand. 

“Menurut saya sih main aja jangan terbebani, para pemain Timnas kita ini pasti mereka juga pengen juara, jangan ekspektasi terlalu tinggi, bagaimanapun lawan yang dihadapi adalah Thailand, masuk ke final itu sudah prestasi buat Timas Indonesia. Karena Indonesia memang posisinya tidak diunggulkan di SEA Games kali ini, sudah lolos ke final buat saya itu sudah juara,” ungkapnya.

“Tinggal menutup partai terakhir, berusaha semaksimal mungkin untuk bisa meraih medali emas, memberikan penampilan terbaik walaupun secara hitung-hitungan statistik misalnya Thailand di atas Indonesia. Artinya bukan mustahil juga Thailand bisa dikalahkan kali ini, yang penting menampilkan permainan terbaik, mengarahkan kemampuan terbaik selama 90 menit,” tambahnya.

“Besok adalah yang sangat menentukan, mau jadi juara atau tidak karena ditentukan di lapangan, mental harus siap kemudian fisik juga harus siap, termasuk juga taktik dan strategi pelatih harus disiapkan untuk bisa mengalahkan Thailand,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement