REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Playmaker Manchester United (MU) Bruno Fernandes memiliki alasan tersendiri mengapa ia tidak banyak memberi pujian kepada Alejandro Garnacho. Ia tidak ingin juniornya tersebut besar kepala.
Garnacho salah satu mutiara baru di kamar ganti Setan Merah. Pria Argentina itu beroperasi di area sayap. Usia sang winger baru menyentuh angka 19 pada Juli tahun ini.
Puja-puji terhadapnya sudah nyaring terdengar. Penggemar MU bahkan memberikan nyanyian khusus terhadapnya, 'Viva Garnacho'. Itu merupakan hasil modifikasi dari lagu untuk Cristiano Ronaldo.
Masih banyak contoh lain yang mengagungkan sang wonderkid. Fernandes tak mau ikut-ikutan. Bukan berarti ia tidak mengapresiasi kualitas rekannya tersebut.
Ia sering membantu Garnacho di berbagai kesempatan. Selain di tempat latihan, di ruang makan pun mereka kerap berbincang.
"Jelas, dia masih muda dan saya tidak ingin memberikan terlalu banyak pujian," kata Fernandes, dikutip dari laman Mirror, Senin (15/5/2023).
Sang gelandang mengikuti sepak terjang kompatriot Lionel Messi itu. Sejak di tim junior, Garnacho dinilai sudah tampil impresif. Itulah ia naik kelas.
Namun, ketika berada di Liga Primer, nuansanya berbeda. Sebuah kompetisi kelas atas, tak hanya dari sisi dari teknis, melainkan juga mentalitas. Pujian berlebihan berpotensi membuat seorang pemain muda kehilangan motivasi untuk berkembang.
"Dia berlatih setiap hari yang membuatnya lebih siap untuk pertandingan. Secara mental dia juga jauh lebih baik, dan saya pikir dia mengerti apa yang diperlukan untuk menjadi pemain profesional," ujar Fernanades.
Wakil kapten MU ini menilai Garnacho masih bisa lebih baik lagi. Pada masa depan, sosok kelahiran Madrid itu bakal menjadi pembeda di lini serang the Red Devils.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
