REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian menyebutkan ternyata pembalap MotoGP mempunyai kekuatan mata super. Sekilas pernyataan itu tampak hiperbolis, tapi kenyataannya memang benar bahwa Marc Marquez dkk mempunyai kemampuan penglihatan di atas rata-rata manusia normal.
Penglihatan yang dimaksud di sini bukan berarti para pembalap itu bisa melihat tembus pandang atau yang lainnya, tetapi mereka bisa menahan untuk tidak berkedip lebih lama dari pada orang pada umumnya. Kemampuan itu datang dari tuntutan di lintasan balap yang memaksa mereka melek lebih lama.
Pada trek lurus panjang misalnya di sirkuit Losail ataupun Mugello, pembalap MotoGP bisa melaju hingga lebih dari 360 km/jam. Dalam kecepatan setinggi ini, para pembalap akan melewati jarak sejauh 100 meter dalam waktu sedetik.
Jika sama seperti orang normal yang menutup matanya untuk berkedip selama 0,15 detik, maka mata pembalap akan melewatkan jarak sejauh 15 meter dalam sekali kedipan. Dan bagi seorang pembalap, dalam kurun waktu 0,15 detik itu apapun bisa terjadi di lintasan.
Selanjutnya, jika diakumulasikan seperti orang normal yang berkedip sebanyak 8 kali dalam semenit, maka akan terlalu banyak momen yang terlewat jika pembalap berkedip dengan normal. Sebab itu, pembalap mempunyai daya tahan di atas rata-rata untuk memaksa matanya terus terbuka.
Penelitian dari SIFI Laboratory bersama tim LCR Honda menemukan bahwa rata-rata pembalap MotoGP bisa tidak berkedip dalam waktu 3 menit, dengan kata lain pembalap hanya berkedip satu kali selama 180 detik.
Temuan itu didapatkan dari peneitian sejak tahun 2015 di GP Valencia dari Cal Crutchlow yang masih aktif balapan saat itu. Kemudian pada 2018 penelitian dilanjutkan kepada Takaaki Nakagami, kemudian di 2019 banyak objek penelitian lain dari pembalap MotoGP lainnya serta dari kelas Moto2 dan Moto3.
Dari hasil penelitian itu ada rekor yang dicetak oleh salah satu pembalap kelas premier yang tidak disebutkan namanya, di mana dia sanggup menahan agar matanya tetap terbuka selama 9 menit setelah satu kedipan.