Kamis 25 May 2023 18:51 WIB

Manajer Timnas Basket Putri Harapkan Adanya 'Kolam' Talenta yang Makin Besar

Liga Basket Putri Indonesia belum berjalan.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Ketum PERBASI Danny Kosasih saat jumpa pers dengan Timnas Basket Putra dan Putri SEA GAMES 2023 Kamboja, di Dragon Gold, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).
Foto: Republika/Rahmat Fajar
Ketum PERBASI Danny Kosasih saat jumpa pers dengan Timnas Basket Putra dan Putri SEA GAMES 2023 Kamboja, di Dragon Gold, Senayan, Jakarta, Jumat (19/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manajer Timnas Bola Basket Putri Indonesia, Christopher Tanywidjaja berharap kompetisi basket putri bisa berjalan untuk memunculkan bakat-bakat baru. Seperti diketahui, tim basket putri Indonesia baru saja mengukir sejarah dengan meraih medali emas untuk pertama kalinya di SEA Games 2023. 

Itop mengungkapkan butuh persiapan yang lama bagi Henny Sutjiono dkk sehingga akhirnya bisa sukses meraih medali emas di ajang SEA Games 2023 Kamboja. Mereka sudah memulai pemusatan latihan (TC) sejak September 2022 dan berkompetisi di ajang SEA Women Basketball League (SWBL) 2023 Singapura Series, juga try out di Taiwan.

Baca Juga

TC jangka panjang itu dilakukan karena tidak ada kompetisi basket putri di Indonesia. Meskipun tidak ada kompetisi domestik, Christopher tidak patah arang. Pasalnya Malaysia dan Thailand yang juga tidak punya kompetisi domestik telah menunjukkan meraka tetap bisa membawa pulang emas di ajang internasional seperti SEA Games.

Tapi ia mengakui dengan adanya kompetisi akan membuat timnas semakin ideal meskipun itu tidak selalu berkorelasi dengan prestasi yang diraih ."Jadi kalau bisa ada (kompetisi) ya lebih bagus, idealnya memang begitu. Tapi bukan berarti timnasnya akan lebih bagus, satu yang pasti pilihan kita untuk memilih pemain masuk ke timnas semakin banyak," kata Christopher kepada republika.co.id, Kamis (25/5/2023).

Pria yang akrab disapa Itop mengungkapkan selama ini penjaringan pemain timnas dilakukan dari turnamen-turnamen singkat seperti liga mahasiswa, Pekan Olahraga Nasional (PON) dan sebagainya. Selain itu, Perbasi juga menggelar "try out" bagi mereka yang ingin bergabung dengan timnas. Hal-hal seperti ini dilakukan untuk menjaring pemain-pemain terbaik untuk Timnas. 

"Artinya dengan adanya kompetisi kolam talentanya pemain jadi semakin besar," kata dia. "Tapi kalau belum bisa (ada kompetisi) ya mau gimana lagi, kita harus tetap kerja juga. Jadi kita gak mau selalu melihat kurangnya. Ya kalau memang belum ada, saya akan tetap kerja," ujarnya menambahkan. 

Itop mengakui mempertahankan prestasi akan lebih sulit dari pada mendapatkannya. Sebab itu, kata dia, harus ada program-program yang lebih bagus untuk basket putri agar prestasi ini bisa terus dipertahankan atau bahkan meraih prestasi yang jauh lebih besar lagi.

"Kita harus buat program yang lebih bagus lagi. Apa yang sudah kita lakukan kemarin kita coba tetap pertahankan dan mungkin kita tambah lagi. Contoh misalnya latihan di luar negeri, kita harus lebih banyak ikut kompetisi di luar negeri yang lebih bagus lagi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement