REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Kapten Manchester United (MU) Harry Maguire hanya akan mengikuti persidangan kasus dugaan penyerangan terhadap polisi Yunani secara virtual. Maguire sebelumnya dijatuhi hukuman percobaan 21 bulan setelah ditangkap saat berlibur di Mykonos, Yunani pada 2020. Dia terlibat perkelahian saat bersama keluarganya berada di sebuah pulau.

Ketika itu, ia mwngaku diculik saat penangkapan. Maguire sempat menghabiskan dua malam di sel sebelum dibebaskan. Ia melakukan banding dan diterima yang membuat untuk sementara dia tidak memiliki catatan kriminal berdasarkan aturan hukum di Yunani.

Pemain berusia 30 tahun itu berharap bisa membersihkan namanya dari segala tuduhan dalam persidangan ulang nanti. Namun ia tak akan hadir langsung ke Yunani, menurut Mirror, dilansir dari Dailymail, Sabtu (27/5/2023).

Maguire mengeklaim dirinya hanya melindungi sadara perempuannya, Daisy yang didekati oleh dua pria dan disintuk dengan zat yang tidak diketahui lalu pingsan. Mantan pemain Leicester City itu bersikeras tidak bersalah dan mengeklaim polisi memukulinya saat ditangkap. Maguire mengakui dipukul pada bagian kaki.

Maguire menceritakan kasus tersebut kepada BBC usai kembali dari Yunani tiga tahun lalu. Ia menyebut itu kejadian mengerikan dan tak ingin diulanginya lagi.

“Saya tidak menginginkannya pada siapa pun. Ini pertama kalinya aku berada di dalam penjara,” ungkapnya.

Ia meyakini aturan hukum Yunani bahwa persidangan ulang akan memberikannya lebih banyak waktu persiapan, mengumpulkan bukti dan mengizinkan saksi masuk ke ruang pengadilan. Atas hal tersebut, ia yakin kebenaran akan terungkap.

Karier Maguire kian meredup. Dia tampaknya akan keluar musim panas ini dari MU setelah kesulitan mendapatkan tempat di tim utama di bawah kepelatihan Erik ten Hag. Ia hanya kerap menjadi penghangat bangku cadangan pada sebagian besar musim ini dengan catatan 15 penampilan di Liga Primer Inggris, hajya tujuh di antaranya sebagai starter.

Ikuti Whatsapp Channel Republika