Senin 29 May 2023 12:44 WIB
...

Sederet Alasan Kegagalan Leicester City Bertahan di Liga Primer Inggris

Padahal, dari barisan pemain, Leicester dinilai memiliki skuad yang bisa bersaing.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Endro Yuwanto
 Para pemain Leicester City harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari Liga Primer Inggris musim ini.
Foto: AP Photo/Rui Vieira
Para pemain Leicester City harus menerima kenyataan pahit terdegradasi dari Liga Primer Inggris musim ini.

REPUBLIKA.CO.ID, LEICESTER -- Leicester City mengejutkan nyaris semua pihak saat mampu finish di posisi tertinggi klasemen akhir Liga Primer Inggris musim 2015/2016. The Foxes, yang kala itu ditangani Claudio Ranieri, berhasil menjuarai Liga Primer Inggris dengan keunggulan 10 poin.

Leicester City mampu mengandaskan perlawanan klub-klub mapan di Liga Primer Inggris. Capaian gelar juara itu begitu spesial karena the Foxes baru melakoni musim kedua di pentas Liga Primer Inggris setelah promosi pada akhir musim 2013/2014.

Baca Juga

Meski sempat kesulitan pada musim berikutnya, Leicester terbukti mampu bertahan. Bahkan, the Foxes menjadi yang terbaik di pentas Piala FA pada akhir musim 2020/2021. Namun, dua musim setelah merengkuh titel Piala FA atau tujuh tahun seusai mengangkat trofi Liga Primer Inggris, Leicester dipaksa menelan pil pahit.

Klub yang bermarkas di Stadion King Power itu harus mengucapkan selamat tinggal pada Liga Primer Inggris. Duduk di peringkat ke-18 klasemen akhir Liga Primer Inggris musim ini, Leicester dipastikan terdegradasi ke Divisi Championship pada musim depan.

Kemenangan 2-1 atas West Ham United pada pekan terakhir Liga Primer Inggris musim ini, Ahad (28/5/2023) malam WIB, tidak bisa menolong the Foxes. Pasalnya, di laga lainnya, Everton sukses membungkam Bournemouth, 1-0. Everton, yang duduk di peringkat ke-17, akhirnya menutup Liga Primer Inggris dengan keunggulan dua poin atas the Foxes.

Dari 38 penampilan di pentas Liga Primer Inggris musim ini, the Foxes hanya bisa memetik 34 poin hasil dari sembilan kemenangan, tujuh hasil imbang, dan 22 kekalahan. Padahal, dari barisan pemain, Leicester dinilai memiliki skuad yang bisa bersaing, setidaknya di papan tengah klasemen Liga Primer Inggris.

Namun, penampilan di atas lapangan berkata lain. Leicester pun tercatat tim dengan skuad paling mahal yang turun kasta ke Divisi Championship. Setidaknya ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab keterpurukan the Foxes pada musim ini tersebut. Berikut faktor-faktor tersebut seperti dilansir BBC, Senin (29/5/2023).

Ekpektasi yang terlalu besar

Pada musim lalu, Leicester City mampu finish di peringkat kedelapan Liga Primer Inggris. Tidak hanya itu, the Foxes pun mengawali musim lalu dengan raihan trofi, tepatnya Piala Community Shields. Selain itu, Jamie Vardy dan kawan-kawan juga mampu melaju ke babak semifinal UEFA Conference League. Catatan itu membawa optimisme tinggi di kubu the Foxes pada awal musim ini.

Namun, optimisme ini tidak ditopang oleh dukungan penuh kepada Brendan Rodgers, yang saat itu masih menjadi pelatih Leicester City. Sejumlah pemain yang siap dilepas mantan pelatih Liverpool itu, malah masih memperkuat tim utama, seperti Nampalys Mendy dan Ayoze Perez.

Kondisinya pun kian sulit karena pemilik klub, King Power, kesulitan untuk mendatangkan pemain anyar. Pandemi Covid-19 memberikan dampak besar pada King Power, perusahaan retail travel asal Bangkok, Thailand, tersebut. Leicester City baru mendatangkan pemain anyar pada menit-menit terakhir bursa transfer, tepatnya saat mendatangkan Wout Jaes dari Rennes.

Klasemen Liga Inggris 2023/2024
Pos Team Main Menang Seri Kalah Gol -/+ Poin
1 Manchester City Manchester City 5 5 0 0 14 11 15
2 Tottenham Tottenham 5 4 1 0 13 8 13
3 Liverpool Liverpool 5 4 1 0 12 8 13
4 Arsenal Arsenal 5 4 1 0 9 5 13
5 Brighton Brighton 5 4 0 1 15 8 12
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنْ كُنْتُمْ فِيْ رَيْبٍ مِّنَ الْبَعْثِ فَاِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُّطْفَةٍ ثُمَّ مِنْ عَلَقَةٍ ثُمَّ مِنْ مُّضْغَةٍ مُّخَلَّقَةٍ وَّغَيْرِ مُخَلَّقَةٍ لِّنُبَيِّنَ لَكُمْۗ وَنُقِرُّ فِى الْاَرْحَامِ مَا نَشَاۤءُ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى ثُمَّ نُخْرِجُكُمْ طِفْلًا ثُمَّ لِتَبْلُغُوْٓا اَشُدَّكُمْۚ وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّتَوَفّٰى وَمِنْكُمْ مَّنْ يُّرَدُّ اِلٰٓى اَرْذَلِ الْعُمُرِ لِكَيْلَا يَعْلَمَ مِنْۢ بَعْدِ عِلْمٍ شَيْـًٔاۗ وَتَرَى الْاَرْضَ هَامِدَةً فَاِذَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاۤءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ وَاَنْۢبَتَتْ مِنْ كُلِّ زَوْجٍۢ بَهِيْجٍ
Wahai manusia! Jika kamu meragukan (hari) kebangkitan, maka sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu; dan Kami tetapkan dalam rahim menurut kehendak Kami sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampai kepada usia dewasa, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dikembalikan sampai usia sangat tua (pikun), sehingga dia tidak mengetahui lagi sesuatu yang telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air (hujan) di atasnya, hiduplah bumi itu dan menjadi subur dan menumbuhkan berbagai jenis pasangan (tetumbuhan) yang indah.

(QS. Al-Hajj ayat 5)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement