Jumat 09 Jun 2023 14:35 WIB

Pertandingan tanpa Suporter Tamu, Upaya Erick Thohir Jaga Stabilitas Keamanan Liga 1

Rivalitas antar suporter di Liga Indonesia sangat keras.

  Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion GBT, Surabaya pada Selasa (6/6/2023). Peninjauan dilakukan menjelang FIFA Matchday Indonesia vs Palestina pada 14 Juni 2023.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua Umum PSSI Erick Thohir meninjau kesiapan Stadion GBT, Surabaya pada Selasa (6/6/2023). Peninjauan dilakukan menjelang FIFA Matchday Indonesia vs Palestina pada 14 Juni 2023.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kompetisi Liga 1 2023/2024 hanya mengizinkan suporter tuan rumah menonton laga secara langsung. Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan, keputusan ini muncul lantaran tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada 1 Oktober 2022 yang lalu.

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf mengapresiasi upaya Ketua Umum PSSI Erick Thohir dalam menjaga stabilitas keamanan pada pertandingan Liga 1. Untuk itu, keputusan tersebut dinilai merupakan langkah yang tepat demi mengurangi kerusuhan suporter bola ke depannya serta membantu proses transformasi sepak bola nasional. 

Baca Juga

Apalagi, Indonesia masih berada di bawah pengawasan ketat organisasi sepakbola tertinggi di dunia, FIFA.

“Pada prinsipnya kita hargai putusan PSSI. Saya mendapat informasi kalau kebijakan ini dibuat karena polisi meminta PSSI untuk ikut juga mengamankan jalannya pertandingan,” kata Dede Yusuf kepada wartawan, Jum'at (9/6/2023).

Menurut politikus Demokrat ini, rivalitas antarsuporter di Liga Indonesia sangat keras hingga perlu ada langkah mitigasi dari PSSI maupun aparat kepolisian. Keputusan PSSI yang disampaikan oleh ketua umumnya Erick Thohir agar laga tandang tanpa suporter dari tim tamu sangatlah tepat, demi terciptanya keamanan di sepak bola Indonesia.

“Di lapangan banyak kan rivalitas dalam suporter tim sepak bola Indonesia. Jadi tidak diketahui bagaimana jaminan keamanan dari suporter yang punya sejarah panjang rivalitasnya, nah polisi meminta agar pertandingan hanya di hadiri suporter tuan rumah agar konflik akibat rivalitas suporter ini tidak terjadi dan PSSI menerima dengan membuat kebijakan ini,” ujarnya.

Dikatakan Dede Yusuf, langkah yang diputuskan oleh Erick Thohir ini sangat tepat untuk stabilitas keamanan. Apalagi, Indonesia akan memasuki tahun politik yang sangat rentan terjadi konflik. 

Oleh sebab itu, keputusan larangan suporter tim tamu datang menonton secara langsung sangatlah tepat demi menjaga keamanan dan keselamatan suporter, apalagi antarsuporter rivalitas.

“Selain itu kompetisi musim depan itu kan ada di tahun politik, nah sekecil apa pun masalah ataupun kericuhan itu bisa menjadi pemantik akan terjadinya masalah yang lebih besar. Jadi, saya apresiasi langkah PSSI ini yang juga mempertimbangkan hal itu,” ujarnya.

“Tak cuma itu kan FIFA sampai sekarang masih melakukan pemantauan, artinya bisakah dalam pelaksanaan liga besok, berhasil tanpa kerusuhan suporter yang terjadi, kalau berhasil berarti kita sudah menunjukan hal positif bagi sepak bola kita kepada FIFA, tapi kalau gagal ya berarti kita tidak bisa memegang kepercayaan dari FIFA ini, karena kita sebagai DPR juga akan melakukan pengawasan agar kebijakan ini bisa terlaksana dengan baik,” katanya.

 

 

 

Lebih jauh Dede Yusuf mengatur, kebijakan yang dikeluarkan oleh PSSI ini sangat tepat demi menghindari kerusuhan antar suporter yang terjadi di beberapa daerah. “Ya saya nilai ini salah satu upaya agar tidak terjadi kejadian seperti Kanjuruhan atau kejadian kerusuhan suporter lainnya,” bebernya. 

 

“Saya yakin suporter kita yang senior sudah sering kali mendapatkan bimbingan kumpul bersama-sama tapi ada generasi baru, sekarang kenakalan anak muda yang aneh-aneh jadi lifestyle buat mereka, dan itu sebelum mereka itu jadi fans benar, fans yang benar-benar sejati semua ingin menonton. Jadi yang senior harus bisa membuat yang muda untuk lebih dewasa tidak membuat ricuh ketika timnya kalah,” katanya.

Mantan wakil gubernur Jawa Barat ini meyakini betul dengan keputusan PSSI terkait larangan suporter tim tamu menonton langsung di stadion. 

Buat Dede Yusuf, PSSI ditangan Erick Thohir mulai menunjukkan perubahan positif menuju kemajuan sepak bola Indonesia, dan itu terlihat dari keberhasilan Erick Thohir mendatangkan Timnas Argentina yang berstatus juara Piala Dunia 2022 ke Indonesia.

“Saya juga merasa apa yang dibangun PSSI saat ini sudah on the track, dengan berhasil mengundang Argentina itu sungguh prestasi yang cukup membanggakan, jadi harus bisa dipertahankan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement