REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang final Liga Champions pada Sabtu (10/6/2023) malam ini, gelandang Manchester City, Kevin De Bruyne, menjelaskan mengapa timnya akan kesulitan mendapatkan peluang saat menghadapi Inter Milan.
Berbicara bersama pelatih Man City Pep Guardiola dalam konferensi pers pra-laga pada Jumat (9/6/2023) malam, pemain internasional Belgia ini mengatakan bahwa sistem yang diterapkan Inter di bawah asuhan Simone Inzaghi merupakan sistem yang jarang ia dan rekan setimnya hadapi di Liga Primer Inggris.
De Bruyne memuji kualitas pertahanan Inter, juga mencatat bahwa dengan tekanan bermain di sebuah final besar Eropa, ia tidak berharap akan ada terlalu banyak peluang bersih pada malam itu.
"Kami memahami Inter," kata De Bruyne pada Jumat malam, dikutip dari Football Italia. "Mereka kompak, memainkan formasi 5-3-2, dua penyerang menahan bola dengan baik dan mereka memiliki pelari dari lini tengah. Mereka bertahan dengan sangat baik. Kami tidak mengharapkan permainan terbuka, hal itu tidak sering terjadi di laga final."
De Bruyne tak ingin Man City terlalu cepat merasa gugup. Mungkin tidak akan ada banyak peluang di awal laga. The Citizens, lanjut dia, harus bermain dengan cara yang biasa dilakukan, merasa nyaman, dan menemukan celah untuk mencetak gol.
"Dalam 5-6 tahun terakhir di Liga Primer, banyak tim papan bawah yang bermain dengan formasi lima pemain, mungkin lebih banyak 5-4-1, namun mereka melakukannya dengan dua penyerang, yang sedikit berbeda. Keuntungan yang dimiliki Inter dibandingkan tim-tim di Inggris adalah mereka memainkannya setiap saat, mereka tahu sistemnya dan sangat baik dalam hal itu," jelas De Bruyne.
De Bruyne juga menerima pujian yang baru-baru ini diberikan kepada Man City oleh pelatih Inter, Simone Inzaghi, yang menyatakan bahwa tim asal Manchester tersebut merupakan favorit untuk melaju ke babak final.
"Terima kasih kepada pelatih, kami bekerja keras untuk tampil sebaik mungkin. Kami mampu memenangkan banyak pertandingan dan trofi di dalam negeri. Semua orang tahu bagaimana cara kami bermain, mengatur pertahanan dan serangan. Kami akan mencoba melakukan hal yang sama besok," tegas De Bruyne.
Meskipun sarat dengan trofi sejak kedatangannya dari Wolfsburg pada tahun 2015, De Bruyne dan Man City masih belum mendapatkan trofi Liga Champions yang didambakan masuk dalam koleksi di lemari trofi klub.
"Saya sudah lama berada di sini, bagi saya sangat luar biasa selama delapan tahun berada di sini. Banyak momen-momen indah, jelas kami telah berkompetisi di sini namun belum bisa memenangkannya," jelas De Bruyne. "Itu satu-satunya komentar yang bisa diberikan orang-orang kepada kami. Kami telah tampil konsisten, bagus dalam kompetisi ini. Kami harus menemukan cara untuk memenangkan yang pertama. Itu akan sangat luar biasa bagi para pemain, klub, fans."