REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah menjalani satu musim bersama Chelsea, pesepak bola Muslim Kalidou Koulibaly memutuskan bergabung dengan klub Arab Saudi, Al Hilal. Bek tengah Senegal itu telah menjadi bagian dari eksodus bintang-bintang veteran Eropa ke Timur Tengah.
Pemain berusia 32 tahun itu pindah ke Arab Saudi dengan nilai transfer 20 juta poundsterling atau senilai Rp 381 miliar. Ia akan menjalani kontrak yang menguntungkan di Al Hilal dan percaya bahwa keputusan terbaik telah dibuat untuknya dan keluarganya.
"Saya senang dengan keputusan saya karena berbagai alasan. Saya Muslim dan saya mendarat di negara yang tepat. Saya senang bermain di liga yang terus berkembang dan saya harap saya dapat membantu Arab Saudi dan Al Hilal menulis sejarah dalam olahraga dan kontrak ini sangat penting," kata Koulibaly kepada Corriere dello Sport, dikutip dari Goal, Selasa (27/6/2023).
"Saya bisa membantu keluarga saya hidup dengan baik, orang tua dan sepupu saya, dan mempertahankan kegiatan sosial LSM saya di Senegal, Capitane du Coeur. Kami mulai dengan membangun klinik pediatrik di desa tempat orang tua saya lahir dan menikah. Klinik itu bernama Ngano," ujarnya.
Koulibaly dianggap sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di planet ini saat meninggalkan Napoli untuk Chelsea pada tahun 2022, tetapi ia hanya mencatatkan 32 penampilan untuk The Blues. Dia mengaku tidak menyesal dan menambahkan bahwa dia menikmati waktunya di Inggris.
"Saya tidak memiliki jaminan untuk mendapatkan waktu bermain reguler [di Chelsea], saya selalu bersikap profesional, tetapi saya tidak suka duduk di bangku cadangan tanpa melakukan apa-apa. Saya lebih memilih tempat di mana saya diinginkan dan menjadi pusat dari proyek dan dapat menjadi contoh bagi para pemain muda," ungkapnya.
Ia memuji Liga Primer sebagai kompetisi fantastis dengan banyak pemain hebat. Sayangnya, ia tak bisa memenuhi ekspektasi pelatih dan klub. Meskipun secara keseluruhan ia menilai musim yang dijalaninya tidak terlalu buruk.
"Saya membutuhkan waktu dan dalam satu tahun saya tidak dapat membuktikan apa yang saya inginkan karena pilihan pelatih dan klub. Saya senang dengan apa yang saya pelajari tentang batas kemampuan saya, keluarga, dan anak-anak saya," kata dia.
Menurut dia, waktunya telah tiba untuk membuat keputusan. Sebab, ia harus mempersiapkan diri untuk Senegal di Piala Afrika dengan mendapatkan menit main lebih banyak.
"Itu adalah hal yang paling penting bagi saya, Senegal ingin menang lagi, tetapi itu tidak akan mudah," jelasnya.
Koulibaly adalah kapten tim nasional Senegal dan membawa mereka meraih kejayaan di Piala Afrika pada tahun 2022, dengan mempertahankan gelar tersebut akan dimulai pada Januari 2024.