REPUBLIKA.CO.ID, ASSEN -- Pendukung Marc Marquez layak kecewa, atau bahkan meradang. Sang jagoan tak kunjung membuat mereka sembuh dari luka akibat ulah penggemar rider-rider lain.
Bukan rahasia, saat ini para pecinta Valentino Rossi sedang berkibar. Meski Sang Maestro sudah pensiun, warisannya tajam tertancap di MotoGP selama beberapa tahun terakhir.
Para rider didikan Rossi di VR Academy tak tertandingi. Bahkan, oleh Marquez. Paling menyita perhatian adalah kiprah Francesco Bagnaia, sang juara bertahan. Pembalap Italia itu hasil mentor langsung dari Rossi. Kini Bagnaia bertengger di puncak klasemen pembalap.
Rossi dan Marquez adalah seteru perang dingin. Tapi di belakang mereka, perang panas membara terjadi di antara para fans kedua sosok besar di dunia balapan tersebut. Kiprah Bagnaia dan anak-anak didik Rossi lainnya yang menguasai MotoGP dalam tiga tahun terakhir seolah jadi balasan manis dari para pendukung the Doctor kepada fans Marquez.
Faktanya, Marquez memang sedang tak bisa berbuat apa-apa. Jangankan menolong fans-nya, untuk sekadar balapan agar tidak crash saja kini tampak sulit untuk sahabat Jorge Lorenzo itu.
Seri balapan 2023 di Sirkuit Assen, Belanda tidak diikuti Marquez. Cedera, jadi alasan pembalap 30 tahun itu absen. Artinya, sudah lima kali Marquez tak ngetrek musim ini.
Artinya pula, absennya ini otomatis memperpanjang puasa menang Marquez di MotoGP jadi 609 hari alias nyaris dua tahun.
Terakhir kali Marquez membuat para fans-nya tertawa adalah pada MotoGP musim 2021, tepatnya MotoGP Emilia Romagna 2021 di sirkuit Misano, (24/10/2021) silam.
"Seperti yang Anda ketahui, saya belum tiba di Assen dalam kondisi fisik 100 persen bagus. Selain keseleo dan patah jari, ada patah tulang rusuk yang membuat saya sangat kesakitan," kata Marquez menjelaskan alasannya absen di Assen, dikutip dari media sosial resminya.