REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir menyinggung target pengembangan sepak bola di Tanah Air. Ia menegaskan, bukan perkara mudah mewujudkan hal itu. Menurut dia, semua butuh proses dan tidak terjadi dalam semalam. Ia dan jajarannya bekerja keras mencari formula terbaik dalam konsep dan aplikasi di lapangan.
"Membangun sepak bola Indonesia, hal yang tidak mudah. Tentu butuh perjuangan. Kadang-kadang masyarakat dan media Indonesia tidak sabar. Biasanya ada kepengurusan baru, kalau bisa, besok urusannya selesai," kata Erick di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN ini menegaskan, untuk membangun sesuatu yang berkesinambungan, membutuhkan waktu. Semua pihak terkait harus menunjukkan komitmen bekerja keras. Dengan begitu, tahap demi tahap bisa dilalui.
Erick mencontohkan apa yang terjadi dengan negara Jepang. Sebelumnya, negeri Matahari Terbit itu lebih identik dengan olahraga sumo dan baseball.
"Namun mereka bisa mengubah paradigma. Mereka salah satu negara Asia dengan peringkat terbaik FIFA, berada di 20 besar," ujar mantan Presiden Inter Milan ini.
Erick memiliki banyak koneksi dengan tokoh-tokoh sepak bola Jepang. Dari diskusi yang sering dilakukan, ia mendapat gambaran mengapa negara tersebut berkembang di sektor lapangan hijau. Semua memiliki satu visi mewujudkan target besar.
"Mereka punya blue print tentang perencanaan 100 tahun membangun sepak bola Jepang, tanpa melihat politik, ekonomi, atau siapa yang memimpin federasinya," ujar tokoh yang juga malang melintang mengurusi berbagai cabang olahraga Tanah Air ini.
Erick menerangkan, Indonesia sedang bergerak ke arah yang sama. Ia hadir menjadi salah satu pembicara dalam penandatanganan kerja sama Asiana Soccer School dengan klub Jepang, Cerezo Osaka. Ia mengapresiasi kerja sama ini.
"Pembangunan sepak bola harus dimulai dari usia dini. Dampak positifnya bisa terasa untuk jangka panjang," kata Erick.