REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Saingan Twitter milik Meta, Threads, yang baru saja dirilis telah melampui 10 juta pendaftaran dalam waktu tujuh jam. Aplikasi ini sekarang tersedia secara global kecuali di Eropa.
Jumlah pendaftaran yang signifikan menunjukkan kemampuan Meta untuk mengalahkan Twitter. “10 juta pendaftaran dalam tujuh jam,” kata bos Meta Mark Zuckerberg dalam Threads.
Threads merupakan platform alternatif Twitter seperti Mastodon. Threads sangat terkait dengan Instagram dan dibangun di atas platform yang sama yang memberi Meta cara efektif untuk mengiklankannya.
Setiap pengguna yang melakukan praorder aplikasi di iOS menerima pemberitahuan saat Threads ditayangkan. Namun, situs ini tetap memiliki masalah pada pertumbuhan awal. Keluhan terbesar adalah kurangnya umpan kronologis, hanya mengikuti, dengan pengguna terjebak dengan apa pun yang diputuskan oleh algoritme Threads. “Sebanyak 95 persen postingan yang saya lihat sama sekali tidak relevan bagi saya," keluh seorang pengguna.
Selain itu, Threads juga tidak memiliki pengeditan posting yang dimiliki oleh Facebook dan Instagram, tagar, pengalihan akun, dan lainnya. Kepala Instagram Adam Mosseri telah mengatasi semua masalah itu dengan mengunggah di Threads bahwa fitur ada dalam daftar.
Dilansir Engadget, Jumat (7/7/2023), dia mengatakan hal yang sama tentang pengeditan postingan dan pengalihan akun dan menambahkan bahwa tagar akan dapat di-tap pada waktu yang akan datang. Masalah utama lainnya bagi banyak pengguna adalah kurangnya versi web dari Threads.
Sama seperti Instagram untuk waktu yang lama, Threads hanya bisa dibaca di browser dengan posting terbatas pada aplikasi iOS dan Android. Beberapa pengguna menganggap tata letak desain kurang intuitif daripada Twitter. Sejauh ini, hanya pengguna yang diverifikasi di Instagram yang menerima lencana biru di Threads.
Jangan lupa follow akun Threads Republika https://www.threads.net/@republikaonline
Ikuti Whatsapp Channel Republika
