Ahad 09 Jul 2023 18:04 WIB

Menteri BUMN Erick Thohir Resmikan Tiga Proyek di Mandalika

Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan tiga proyek pendukung pengembangan KEK Mandalika

Sirkuit Mandalika. Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan tiga proyek pendukung pengembangan KEK Mandalika.
Foto: Republika
Sirkuit Mandalika. Menteri BUMN Erick Thohir meresmikan tiga proyek pendukung pengembangan KEK Mandalika.

REPUBLIKA.CO.ID, PRAYA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meresmikan tiga proyek pendukung pengembangan pariwisata di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Hari ini kita mengecek dan melihat langsung pembangunan berkelanjutan di Mandalika yang telah dikerjakan," kata Erick Thohir saat mengunjungi lokasi Kuta Lane, di Praya, Ahad (9/7/2023).

Baca Juga

Proyek pembangunan di KEK Mandalika yang diresmikan itu, yakni Hotel Pullman, Masjid Al-Hakim Kuta, dan Kuta Line yang merupakan akses menuju kawasan Pantai Mandalika dari area parkir atau Bazar Mandalika.

"Setelah menyelesaikan pembangunan Sirkuit Mandalika, sarana pendukung juga terus dikembangkan," kata Erick.

Ia mengatakan, pada prinsipnya tidak boleh merasa puas diri, karena masih banyak pembangunan yang harus diselesaikan untuk mendukung destinasi wisata di KEK Mandalika.

Pembangunan di Mandalika ini diawali oleh Presiden Soeharto dan dilanjutkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), kemudian dimaksimalkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Mengembangkan kawasan pariwisata itu butuh proses dan waktu," katanya lagi.

KEK Mandalika ini telah difokuskan untuk pengembangan pariwisata sport yang menjadi ciri khas, sehingga ke depan direncanakan pembangunan sirkuit pacuan kuda dan lapangan golf.

"Rencana ada restoran dan hotel juga terus dibangun di KEK Mandalika," katanya pula.

Erick mengatakan, pembangunan itu harus berkesinambungan, sehingga bisa saling mendukung ekosistem satu dengan yang lainnya. "Pengembangan KEK Mandalika ini harus bermanfaat bagi UMKM, sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi," kata Erick lagi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement