Selasa 11 Jul 2023 12:52 WIB

Pundit Kupas Alasan Teknis Mengapa Man United Rela Mengganti De Gea dengan Onana

Sehabat apapun De Gea menepis bola, tapi build up jadi persoalan.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Gilang Akbar Prambadi
 Andre Onana dari Inter Milan. Onanan selangkah lagi gabung MU.
Foto: EPA-EFE/PAOLO MAGNI
Andre Onana dari Inter Milan. Onanan selangkah lagi gabung MU.

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Andre Onana berpotensi menjadi rekrutan transformatif untuk Manchester United. Seseorang yang bisa membawa United ke level berikutnya.

MU bakal mengamankan jasa penjaga gawang asal Kamerun itu. Demi mendapatkan Onana, the Red Devils mengirimkan dana 43 juta pounds (Rp 839 miliar) ke Inter Milan. Ini semua karena Erik ten Hag.

Baca Juga

Sebelum bermarkas di Old Trafford, Ten Hag berstatus pelatih Ajax Amsterdam. Onana termasuk mantan anak asuhnya. Sekitar empat setengah langsung mereka berbagi kamar ganti di De Joden.

Pada periode akhirnya di Ajax, Onana sempat dihukum. Itu karena kasus doping. Selama sembilan bulan ia menjadi penonton.

Namun, Ten Hag tetap hafal kemampuan sosok yang juga pernah menimba ilmu di akademi Barcelona tersebut. Itulah mengapa Ten Hag menginginkan yang bersangkutan sebagai pengganti David de Gea. Murni karena pilihan teknis.

Dalam banyak hal, Onana memiliki gaya yang kontras dengan De Gea. Nama terakhir sering melakukan penyelamatan krusial. Bahkan di posisi yang sulit, ia masih bisa menepis kans lawan untuk mencetak gol.

"Tapi dia (De Gea), tidak terlalu nyaman saat memainkan bola di kakinya," demikian laporan yang dikutip dari Dailymail.co.uk, Selasa (11/7/2023).

Keadaan di musim lalu, semakin memperjelas hal itu. De Gea membuat kesalahan fatal saat MU jumpa Brentford, West Ham United, serta Sevilla. Eks Atletico Madrid juga bertanggung jawab atas gol Ilkay Gundogan untuk Manchester City di final Piala FA.

De Gea sering terlihat gelisah saat menguasai bola. Ia kurang memiliki keterampilan melakukan umpan pendek ke orang terdekat. Kondisi demikian membuat pendekatan Ten Hag sulit diterapkan.

"Tapi, seperti yang ditunjukkan kepada banyak penonton saat Inter kalah 0-1 dari City di Final Liga Champions, Onana sepenuhnya merasa nyaman dengan bola di kakinya," demikian laporan dari dailymail.co.uk.

Pundit di Serie A mengetahui hal ini. Sepanjang kompetisi Liga papan atas Italia musim lalu, Onana melakukan 224 operan jarak dekat. Kemudian akurasi umpan jarak menengah, sekitar 98 persen. 

Lalu, umpan jarak jauh yang menjangkau target mencapai 54,7 persen. Total, akurasi umpan sang kiper mencapai 81,3 persen, dari 1.030 percobaan. Sementara De Gea hanya 71,1 persen. 

Jelas, Onana memiliki keunggulan dalam konteks ini. Itulah mengapa ia direkrut United. Pria Kamerun tersebut lebih berani mengambil resiko.

Ia juga tak hanya fokus pada umpan pendek. Dalam keadaan ditekan, sesekali Onan mengirimkan umpan langsung ke para striker dengan akurasi tingkat tinggi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement