Jumat 14 Jul 2023 10:10 WIB
.

Berawal dari MotoGP 2020, Mimpi Indah Marc Marquez Berujung Mimpi Buruk

Marquez tak diragukan lagi adalah salah satu dari 3 atau 4 pembalap paling berbakat.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Pembalap MotoGP asal Spanyol Marc Marquez dari tim Repsol Honda.
Foto:

"Saya mencoba untuk tidak memikirkannya (kemungkinan Marc Marquez pensiun), tapi tentu saja, terkadang hal itu muncul di benak Anda," ujar kepala mekanik Marquez, Santi Hernandez, kepada ESPN. "Ketika Anda melihat dia membutuhkan operasi lagi dan jenis operasi apa, wajar jika Anda memiliki keraguan."

Marquez sempat putus asa. Satu-satunya harapannya untuk terus berkompetisi adalah dengan melakukan operasi keempat, operasi yang akan menangani malrotasi pada tulang humerusnya.

"Pada awalnya saya mengatakan kepadanya, saya akan mencoba untuk berkompetisi dengan cara yang Anda lakukan terlebih dahulu karena operasi berikutnya sangat berisiko," kata Sanchez-Sotelo. "Jadi kekhawatiran saya sebelum melakukan operasi adalah saya tahu bahwa kemungkinan terjadi sesuatu yang tidak beres sangat tinggi."

Ada lima elemen dari operasi keempat yang membuat Sanchez-Sotelo khawatir.

Pertama, tulang humerus harus dipotong untuk mengatur ulang pada posisi yang benar. Mungkin bisa sembuh dari luka itu, tapi mungkin juga tidak.

Kedua, pemotongan tulang akan meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi lain. Begitu ada infeksi pada tulang, jika dilakukan pemotongan atau patah tulang pada area yang sama yang pernah terinfeksi, infeksi tersebut dapat menjadi aktif kembali.

Ketiga, pelat titanium yang sudah ditempelkan pada tulang humerus Marquez akan mempersulit upaya untuk memotong dan mengatur ulang. Empat, ada beberapa saraf yang membungkus tulang humerus, memperumit prosedur dan meningkatkan risiko kerusakan saraf.

Dan kelima, sangat sulit untuk secara akurat memahami dengan tepat berapa derajat rotasi yang diperlukan agar tulang dapat diatur dengan benar. Namun, Sanchez-Sotelo dan Mayo Clinic memiliki solusi untuk itu.

Mereka melakukan CT scan pada kedua lengan Marquez dan membuat model cetak 3D dari masing-masing lengan. Tulang manusia itu simetris, jadi mereka juga mencetak model 3D dari lengan kirinya yang sehat. Hal ini memungkinkan untuk menentukan dengan tepat seberapa banyak poros humerus kanannya yang cedera perlu diputar, dan Sanchez-Sotelo kemudian dapat mempraktikkannya secara tepat dalam realitas virtual sebagai bagian dari Mayo's Simulation Center.

Operasi tersebut selesai pada bulan Juni tahun lalu, hanya kurang dari dua tahun sejak Marquez pertama kali mengalami cedera tersebut. Ia tahu, hampir seketika, bahwa operasi itu sukses. Rasa sakitnya mereda dan mobilitasnya kembali.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement