Ahad 16 Jul 2023 19:37 WIB

 Erick Thohir Tanggapi Dugaan Pungli saat Seleksi Wasit

Sebelumnya Save our Soccer mendorong pembentukan tim pencari fakta dugaan pungli.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Gita Amanda
Ketua PSSI Erick Thohir meninjau seleksi pemain Timnas U17 di Bali, Ahad (16/7/2023). Seleksi ini diselenggarakan selama dua hari dengan antusiasme yang besar dari 947 peserta yang berlangsung di Bali United Training Center.
Foto: Dok PSSI
Ketua PSSI Erick Thohir meninjau seleksi pemain Timnas U17 di Bali, Ahad (16/7/2023). Seleksi ini diselenggarakan selama dua hari dengan antusiasme yang besar dari 947 peserta yang berlangsung di Bali United Training Center.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan dirinya akan segera bertemu dengan pihak kepolisian untuk membahas dugaan adanya pemungutan liar (Pungli) pada tahap seleksi wasit. Sebelumnya, Save our Soccer (SoS) mendorong adanya pembentukan tim pencari fakta independen terkait dugaan adanya Pungli tersebut.

Koordinator SoS, Akmal Marhali memahami seleksi wasit sejatinya dipimpin langsung dua instruktur dari Jepang yakni Yoshimi Ogawa dan Toshiyugi Nagi hasil kerja sama dengan Japan Football Association (JFA). Namun terkait hal teknis di lapangan peran lebih banyak diberikan kepada instruktur lokal.

Baca Juga

Sebab itu, Erick mengaku akan mengadakan pertemuan dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri untuk mendalami hal itu. "Kita besok dipanggil Bareskrim. Tapi saya pastikan, saya sampaikan ke Pak bareskrim, jangan juga ya dipukul rata dicek dulu ya," kata Erick Thohir kepada awak media, Ahad (16/7/2023).

Menurutnya, untuk dugaan adanya Pungli memang harus dibasmi. Namun, terkait beberapa kesalahan keputusan yang diambil wasit selama pertandingan, menurutnya itu hal yang lumrah dan bahkan bisa terjadi di kompetisi-kompetisi kelas dunia.

"Banyak wasit-wasit juga yang tadi saya sampaikan ya mungkin karena di lapangan itu pressure ya, namanya juga manusia. Ya makanya mau pakai VAR gitu. Tapi yang penting itu kalau disogok. Kalau kesalahan di lapangan lumrah lah namanya manusia saya juga bisa salah kok," kata Erick.

Sebelumnya, PSSI menjalin kerja sama dengan Asosiasi Sepakbola Jepang (JFA) dalam pembinaan wasit. JFA juga mengirim instruktur wasit untuk melakukan seleksi ketat kepada wasit-wasit Indonesia. Seleksi dilakukan melalui tiga tahap tes yakni Fitness Test FIFA Kategori 2, Video Test dan LOTG Test pada 15-16 Juni lalu.

"Kemarin dari wasit Jepang sudah menyeleksi tetapi penerapan di lapangannya belum baik. Nah ini yang tapi jangan langsung patah semangat langsung salah-salahan perbaikin lagi. Wasit juga manusia tetapi kemarin juga ada beberapa wasit yang sudah juga tentu tidak boleh memimpin berapa gim. ini ini kita lakukan itu perbaikan tidak mungkin langsung selesai hari ini, perlu waktu perlu sabar," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement