REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Arsene Wenger menikmati obrolan mengharukan dengan Bukayo Saka pada Desember tahun lalu. Saat itu Wenger berkunjung ke London Utara untuk menonton salah satu bigmatch di boxing day.
The Gunners mengalahkan West Ham United, 3-1 di Stadion Emirates. Setelah pertandingan berakhir, ia diundang ke kamar ganti tuan rumah.
Ruangan tersebut tak asing baginya. Wenger merupakan pelatih legendaris Arsenal. Pantas saja saat dia datang, Mikel Arteta dan skuad gudang peluru menyambutnya dengan baik.
Bukayo Saka, salah satu penggawa the Gunners yang antusias menantikan kehadiran Wenger. Ia telah menjadi andalan klub tersebut. Namun di masa lalu, ia tidak pernah bekerja sama dengan sosok yang kini berkarier di FIFA itu.
"Salah satu penyesalan terbesar saya, bukan penyesalan, tapi sesuatu yang belum bisa saya lakukan, adalah bertemu Wenger," kata sang winger sebelum pertemuan itu, dikutip dari Mirror.
Petinggi the Gunners, Tim Lewis menyaksikan dialog dua fenomenal beda generasi itu. Meski tidak mengenal secara personal, Bukayo Saka tetap memanggil Wenger dengan sebutan bos. Itu panggilan khas dari pemain kepada pelatihnya. "Dia berkata, bos, bagaimana saya bisa berkembang?" kata Lewis, menirukan ucapan winger 21 tahun itu.
Wenger lantas menjawab dengan datar. Ia angkat jempol akan kemampuan Saka. Terutama ketika menggunakan kaki kiri. Agar lebih sempurna, ia menyarankan sang wonderkid perlu meningkatkan kekuatan di kaki kanan.
Wenger juga bertemu Martin Odegaard. Ia senang melihat Odegaard di Arsenal. Bukan rahasia lagi jika ia pengagum gelandang asal Norwegia itu.
Ia sempat ingin menarik Odegaard ke Stadion Emirates beberapa tahun lalu. Saat usia eks Real Madrid itu, baru menyentuh angka 15. Namun yang bersangkutan terlebih dahulu menuju Spanyol.
"Beruntung dia ada di sini sekarang. Dia benar-benar seperti Cesc Fabregas muda. Saya pikir dia telah berkembang menjadi pemain yang lengkap," tutur Wenger.