REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia akan bertemu dengan Brunei Darussalam pada babak pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Kedua tim sama-sama harus melalui babak ini karena berada di bawah 25 besar peringkat AFC. Pemenang dari laga ini akan bergabung dengan Grup F bersama negara-negara yang otomatis lolos ke babak kedua.
Pengamat sepak bola Indonesia, Akmal Marhali mengatakan Brunei merupakan lawan mudah bagi Indonesia. Di atas kertas Indonesia mendominasi pertemuan dengan Brunei Darussalam. Tim Merah Putih berhasil memenangkan tujuh dari 11 pertandingan, dua lainnya berakhir imbang dan hanya kalah dua kali. "Jadi, secara statistik Indonesia sangat mungkin bahkan bisa dibilang mudah bertemu Brunei," kata Akmal saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (28/7/2023).
Babak pertama kualifikasi tersebut akan berlangsung dengan sistem kandang dan tandang. Tim Merah Putih akan bertindak sebagai tuan rumah di laga pertama pada 12 Oktober 2023. Kemudian tim asuhan Shin Tae-yong akan bertolak ke Brunei Darussalam untuk laga tandang lima hari usai laga tersebut.
Ini merupakan keberuntungan bagi Indonesia karena menghadapi Brunei yang bukan lawan asing bagi tim Merah Putih. "Sudah menjadi hak Indonesia melawan tim yang peringkatnya di bawah. Dan, kebetulan ketemu Brunei yang bukan lawan asing karena sering bertemu di sejumlah event di ASEAN, baik itu Piala AFF atau SEA Games," kata dia.
Indonesia sudah hampir pasti dapat mengamankan slot tersisa di Grup F yang sudah diisi oleh timnas Irak, Vietnam, dan Filipina. Menurut Akmal, laga sesungguhnya bagi Indonesia adalah di babak kedua tersebut. "Secara statistik Indonesia sangat mungkin menang, bahkan bisa dibilang mudah bertemu Brunei. Laga sesungguhnya akan terjafi di babak kedua di Grup F," ujarnya menambahkan.
Dalam pertemuan terakhir kedua tim tercatat Indonesia mampu menggulung Brunei tujuh gol tanpa balas di babak penyisihan Piala AFF 2022 pada 26 Desember 2022. Selisih ranking FIFA kedua tim juga cukup jauh. Per 20 Juli 2023, Timnas Indonesia bercokol di peringkat ke-150, sementara Brunei Darussalam di posisi ke-190.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
