Senin 07 Aug 2023 22:23 WIB

Sikap Guardiola Soal Aturan Baru di Liga Primer Inggris Mendapat Dukungan dari Pemain MU

Varane menilai pemain akan sangat dirugikan dengan aturan baru ini.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Reaksi pemain Manchester United Raphael Varane pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu (13/5/2023).
Foto: AP Photo/Jon Super
Reaksi pemain Manchester United Raphael Varane pada pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Manchester United dan Wolverhampton di stadion Old Trafford di Manchester, Inggris, Sabtu (13/5/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Bek tengah Manchester United Raphael Varane ikut menyuarakan kritik terhadap keputusan Federasi Sepak Bola Inggris (FA) terkait penerapan aturan baru di Liga Primer Inggris musim ini. Sorotan terbesar bek tengah asal Prancis itu tertuju pada penambahan durasi masa injury time di setiap babak laga. 

Dalam seperangkat aturan tersebut, FA memang mengimbau official pertandingan untuk menambah durasi masa injury time pada setiap babak. 

Baca Juga

Nantinya, waktu-waktu yang terbuang pada masa pertandingan normal akan digantikan di periode injury time per babak. Biasanya, ada waktu yang terbuang saat adanya pelanggaran, perawatan pemain yang mengalami cedera, dan selebrasi gol. 

Dengan langkah ini, FA berharap bisa meningkatkan efektivitas waktu permainan dalam sebuah pertandingan. Pun dengan upaya mencegah sebuah tim yang unggul untuk membuang-buang waktu pertandingan. 

Terlebih, efektivitas waktu permainan di Liga Primer Inggris menjadi salah satu yang terendah di lima liga top Eropa atau sekitar di bawah 50 menit per pertandingan. Keputusan ini pun akan diterapkan di semua level kompetisi EFL dan Liga Primer Inggris pada musim ini. 

Kebijakan anyar FA ini serupa dengan yang diterapkan FIFA di gelaran Piala Dunia 2022, akhir tahun lalu. Namun, Varane menilai kebijakan ini justru menimbulkan kerugian tersendiri buat para pemain. 

Dengan kebijakan ini, para pemain akan tampil jauh lebih lama. Alhasil, para pesepak bola berpotensi mengalami kelelahan dan kesulitan untuk bisa segara pulih. Apalagi, sebuah tim berpotensi menghadapi jadwal yang begitu padat dengan rentang waktu istirahat hanya sekitar tiga hari. 

Varane pun mengaku sudah memberikan masukan ini kepada FA. Namun, otoritas tertinggi sepak bola Inggris itu bergeming. FA tetap menerapkan aturan tersebut pada musim ini. 

''Dari sisi pemain dan pelatih, kami telah mengungkapkan kekhawatiran dalam beberapa tahun terakhir. Sudah terlalu banyak laga yang harus dijalani, jadwalnya sudah terlalu padat. Hal ini membahayakan buat kondisi fisik dan mental pemain,'' tulis Varane di akun media sosialnya seperti dilansir Daily Mail, Senin (7/8/2023). 

Mantan bintang Real Madrid itu juga tidak habis pikir dengan sikap otoritas terkait, yang dinilai tidak mendengarkan masukan dari perwakilan pemain dan pelatih. Pemain, ujar Varane, akan selalu berusaha memberikan penampilan terbaik guna meraih kesuksesan dan memberikan kebahagian buat suporter. 

''Kami hanya ingin berada dalam kondisi 100 persen untuk klub dan para penggemar. Kenapa masukan kami tidak didengar? Sebagai pemain, kami ingin memberikan penampilan maksimal. Saya yakin, ini adalah isu yang penting, karena kami ingin melindungi permainan yang kami cintai ini,'' lanjut bek tengah berusia 30 tahun tersebut. 

Sebelumnya, kritik serupa juga diungkapkan oleh pelatih Manchester City, Pep Guardiola. Eks pelatih asal Barcelona itu pun menjadi saksi sekaligus 'korban' dari kebijakan baru tersebut, tepatnya saat City dibekap Arsenal, 4-1, via babak adu penalti di laga Community Shield, Ahad (6/8/2023). 

Keunggulan City yang tercipta sejak menit ke-77 buyar setelah Leandro Tossard mencetak gol penyeimbang kedudukan pada menit ke-101. Laga di Stadion Wembley itu pun tercatat digelar selama 113 menit pertandingan. 

''Kini, kami akan bermain selama lebih dari 100 menit per laga. Menurut saya, menambah waktu 10 menit di masa injury time tidak bisa menjadi solusi untuk masalah itu. Hal itu malah membuat pemain semakin kelelahan. Waktu itu terlalu panjang,'' ujar mantan pelatih Bayern Munchen tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement