Jumat 11 Aug 2023 22:33 WIB

Desak Made Rita Memburu Medali di Olimpiade 2024 Paris

Desak Made Rita meraih emas di ajang IFSC Climbing World Championships 2023.

Desak Made Rita Kusuma Dewi dari Indonesia meraih emas di ajang IFSC Climbing World Championships 2023 di Bern, Swiss sekaligus meastikan tiket lolos ke Olimpiade 2024 Paris.
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Malam di kota Bern, Swiss, menjadi saksi bisu perjuangan atlet-atlet panjat tebing speed Indonesia untuk memperebutkan satu tiket otomatis menuju Olimpiade 2024 Paris. Berbekal hasil positif yang diperoleh di ajang IFSC World Cup Chamonix, Prancis pada Juli lalu, kontingen panjat tebing Indonesia menatap puncak Kejuaraan Panjat Tebing Dunia atau IFSC Climbing World Championships 2023 yang berlangsung di Bern, Swiss, Kamis (10/8/2023).

Berkaca dari hasil kejuaraan di Chamonix, Prancis, para kontingen Indonesia memborong dua emas melalui dua cabang lomba speed putra yang diraih Rahmad Adi Mulyono dan speed putri Rajiah Salsabillah. Di Kota Bern, para kontingen Indonesia mampu menunjukkan kemampuannya untuk meraih satu tiket otomatis Olimpiade 2024 Paris melalui nomor speed putri yang diraih oleh Desak Made Rita Kusuma Dewi.

Baca Juga

Desak Made Rita memastikan diri memperoleh tiket ke Olimpiade 2024 Paris sekaligus meraih emas di ajang IFSC Climbing World Championships 2023.

Medali emas yang diperoleh Desak Made di ajang IFSC Climbing World Championships juga menjadikannya sebagai atlet panjat tebing Indonesia pertama yang meraih juara pada ajang tersebut.

"Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh masyarakat Indonesia atas doa dan dukungannya kepada kami timnas panjat tebing Indonesia. Saya Desak Made Rita Kusuma Dewi mempersembahkan emas di World Championship dan mendapatkan tiket Olimpiade Paris 2024 untuk Hari Ulang Tahun Ke-78 Republik Indonesia," kata Desak Made.

Memanjat ke Olimpiade Paris

Pada babak kualifikasi IFSC Climbing World Championships 2023, Desak Made tidak mengalami kesulitan yang berarti ketika berhadapan dengan lawan-lawannya.

Atlet berusia 22 tahun itu di babak per delapan final mampu finis dengan catatan waktu 6,70 detik melewati atlet speed putri Italia Giulinda Randi yang hanya mampu finis dengan catatan waktu 7,43 detik.

Melangkah ke babak perempat final, atlet asal Bali itu mempertajam catatan waktunya menjadi 6,64 detik dan melewati catatan waktu dari atlet speed putri Polandia Patrycja Chudziak yang mencatatkan waktu 7,14 detik.

Di babak semifinal, Desak Made kembali mempertajam catatan waktunya meski harus berhadapan dengan salah satu kontestan unggulan dari Polandia Aleksandra Kalucka. Desak Made mampu mencatatkan waktu 6,48 detik sementara Aleksandra Kalucka tertinggal jauh dengan catatan waktu 7,40 detik.

Meski sudah memegang satu tiket otomatis menuju Paris karena masuk ke final, Desak Made malah semakin tidak terbendung langkahnya untuk menuju puncak juara turnamen dunia dengan kembali mempertahankan catatan waktunya di semifinal.

Berhadapan dengan atlet speed putri asal Amerika Serikat Emma Hunt, Made Desak mampu menggapai tangga juara dunia usai mencatatkan waktu finis 6,49 detik, sementara Emma Hunt hanya mampu mencatatkan 6,67 detik.

 

Pencapaian medali...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement