Rabu 16 Aug 2023 13:46 WIB

Jelang Piala AFF U-23: Mengenang Kekalahan Paling Menyesakkan Indonesia U-23 dari Malaysia

Indonesia kalah adu penalti pada final SEA Games 2011.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Israr Itah
Tampak kekecewaan kiper tim Indonesia Kurnia Meiga usai gagal mengantisipasi tendangan penalti terakhir dari Malaysia yang membawa Indonesia harus puas meraih perak SEA Games 2011, GBK Jakarta, Senin, (21/11). (republika Online/Fafa)
Tampak kekecewaan kiper tim Indonesia Kurnia Meiga usai gagal mengantisipasi tendangan penalti terakhir dari Malaysia yang membawa Indonesia harus puas meraih perak SEA Games 2011, GBK Jakarta, Senin, (21/11). (republika Online/Fafa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Timnas Indonesia U-23 dalam waktu dekat akan memulai perjuangan mereka di turnamen Piala AFF U-23 2023. Kejuaraan tersebut digelar di Thailand mulai 17-26 Agustus 2023. Indonesia tergabung dalam Grup B bersama Malaysia dan Timor Leste. Tim Garuda Muda mengawali perjalanan mereka dengan menghadapi musuh bebuyutan, Malaysia pada Jumat (18/8/2023).

Timnas Indonesia U-23 mempunyai catatan yang kurang baik dalam sejarah pertemuan dengan Malaysia U-23. Berdasarkan statistik yang dicatat Soccerway, Timnas Indonesia U-23 telah enam kali berhadapan dengan Malaysia U-23. Dari enam pertemuan tersebut, Indonesia hanya mampu menang dua kali, di mana kemenangan tersebut diraih dari adu penalti. 

 

Adapun empat pertandingan tersisa berakhir dengan kekalahan bagi Merah Putih. Kekalahan pertama terjadi di fase grup SEA Games 2011. Saat itu, Indonesia dan Malaysia tengah memperebutkan status juara Grup A. Tapi Indonesia yang bertindak sebagai tuan rumah di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, tunduk melalui gol satu-satunya yang diciptakan Ibrahim Sahrul Aswari di menit ke-17.

 

Meskipun gagal menempati posisi juara grup, Garuda Muda bisa melaju sebagai runner-up ke babak semifinal menghadapi Vietnam. Tim yang saat itu ditukangi oleh Rahmad Darmawan berhasil menekuk Vietnam dengan skor 2-0 dan berhak melaju ke babak final menghadapi Malaysia. 

 

Partai puncak itu digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta. Stadion dengan kapasitas sekitar 80 ribu orang itu dipadati penonton yang berharap penuh agar Timnas Indonesia bisa membawa pulang emas yang berada di depan mata, mengakhiri puasa gelar sejak 1991. 

 

Dengan energi yang diberikan oleh penonton, tim Merah Putih berhasil memetik keunggulan lebih dulu berkat gol cepat Gunawan Dwi Cahyo di menit ketiga dengan meneruskan umpan tendangan pojok Octo Maniani. Namun Malaysia bukan tanpa perlawanan. Mereka mampu menyamakan kedudukan di menit ke-34 melalui gol Asraruddin Putra Omar.

 

Skor 1-1 bertahan hingga babak perpanjangan waktu, pemenang dari pertandingan tersebut pun terpaksa harus ditentukan melalui babak adu penalti. Gunawan Dwi Cahyo dan Ferdinan Sinaga gagal menyelesaikan tugas mereka dari titik putih. Indonesia yang semula unggul terpaksa harus gigit jari. Mereka takluk 3-4 dari Malaysia dan kembali kehilangan kesempatan untuk mengakhiri puasa gelar.

 

"Tim tidak bisa maksimal karena kondisi pemain tidak sebugar ketika di semifinal. Malaysia juga lebih pengalaman. Kiper dan eksekutor mereka siap menghadapi penalti," kata Rahmad saat itu.

 

Kini, kedua tim akan kembali bertemu di laga perdana grup Piala AFF U-23 2023. Tim Garuda Muda ditangani oleh pelatih asal Korea Selatan Shin Tae-yong. Kejuaraan ini sejak awal memang hanya menjadi target antara bagi PSSI. Shin juga tidak bisa membawa skuad terbaik mereka karena beberapa pemain tidak dilepas oleh klub lantaran agenda ini tidak masuk dalam kalender FIFA. 

 

Kendati demikian, kemenangan melawan Malaysia rasanya tetap menjadi tuntutan bagi suporter di Tanah Air. Sepertinya tidak salah jika ada jargon yang mengatakan "Boleh tidak juara, asal menang lawan Malaysia". 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement