REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Arsenal Mikel Arteta mengeluhkan jika batas waktu jendela transfer Liga Arab Saudi harus disesuaikan dengan tanggal transfer kompetisi di Eropa mengingat saat ini liga tersebut jadi pesaing. Pesaing, kata Arteta, merujuk pada pembelian pemain yang dilakukan oleh tim-tim Arab.

Tak segan, klub-klub Arab Saudi itu mampu mengucurkan dana besar demi bisa mendapatkan pemain yang diinginkan.

"Saya pikir kita harus mengubahnya. Itu pendapat saya," kata Arteta menjelaskan dilansir 90 Min, Senin (28/8/2023).

Batas akhir bursa transfer musim panas untuk klub Eropa akan berakhir pada 1 September 2023 mendatang. Hal yang juga terjadi di kompetisi Liga Arab Saudi.

Akan tetapi, klub-klub Arab Saudi dapat membeli pemain di manapun setidaknya untuk tambahan 19 hari ke depan. Alhasil, itu berarti pendekatan dapat dilakukan untuk pemain di liga-liga Eropa, tanpa prospek untuk bisa menggantikan, yang diklaim jelas merugikan klub. "Mereka adalah pesaing bagi kami semua," ujar Arteta.

Salah satu kerugian besar bagi klub-klub Liga Primer Inggris adalah ketidakmampuan untuk mengganti pemain yang mereka jual setelah batas waktu 1 September. Arteta mengakui bahwa melepaskan beberapa pemain berbakat setelah tanggal tersebut bukanlah skenario yang ideal, tapi ia tidak mengesampingkan hal itu sepenuhnya.

"Yah, prinsipnya memang begitu, tapi saya tidak bisa mengambil keputusan untuk klub. Anda harus mempertimbangkan semuanya, satu-satunya hal yang saya maksud adalah ini tidak ideal karena mereka merupakan pesaing."

Klub-klub Arab Saudi telah menandatangani sejumlah nama besar dari panggung lapangan hijau musim panas ini.

Setelah mendatangkan Cristiano Ronaldo, mereka mengerek pemain seperti Jordan Henderson, Fabinho, Sadio Mane, N'Golo Kante, Riyad Mahrez, Ruben Neves, Neymar Jr, Edouard Mendy, dan Karim Benzema.

Gelandang tengah Arsenal Thomas Partey juga santer dikaitkan dengan kepindahan ke klub Timur Tengah musim panas ini, meski sejatinya klub tidak ingin berpisah dengan pemain asal Ghana itu.

Ikuti Whatsapp Channel Republika