REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Euforia dirasakan suporter klub-klub Liga 2, seiring kembali bergulirnya kompetisi kasta kedua musim 2023/2024. Penantian panjang mereka usai sudah, kick-off Liga 2 dimulai 10 September 2023.
Musim lalu, kompetisi kasta kedua ini dihentikan imbas dari Tragedi Kanjuruan. PSSI akhirnya bisa merealisasikan janjinya memutar Liga 2 tepat waktu.
Apresiasi diberikan kepada sosok Ketua Umum PSSI Erick Thohir beserta jajarannya yang berjuang keras kembali menghidupkan pentas kompetisi yang menjadi wadah persaingan banyak klub di kota-kota kecil seantero Nusantara. Dari ujung Indonesia Timur, Ronald Putuhena, Sekjen Kelompok Suporter Napi Bongkar pendukung PSBS Biak pun bersuara.
"Terima kasih Pak Erick, Bapak menepati janji. Sudah begitu lama kami, orang-orang jauh dari Indonesia Timur tidak merasakan denyut pertandingan sepak bola. Pelaksanaan Liga 2 penting buat kami. Kami sudah demikian rindu ingin menyaksikan PSBS Biak berlaga di pentas nasional. Lewat sepak bola kami bisa memperkenalkan daerah kami yang terhitung sebagai kota kecil," kata Ronald, Senin (11/9/2023).
Pujian juga diberikan kepada PSSI yang sukses menggandeng sponsor buat kompetisi yang selama ini terkesan dianak-tirikan karena statusnya bukan kasta utama. Presiden Brajamusti fans PSIM Yogyakarta, Muslich Burhanuddin mengatakan, regulasi yang membuka dua slot pemain asing juga berpengaruh besar untuk mengangkat value Liga 2.
"Format kompetisi musim ini cukup bagus dan tertata rapi. Bagi suporter regulasi diperbolehkannya klub memakai pemain asing membuat kami lebih bersemangat buat menyaksikan persaingan kompetisi secara langsung. Kehadiran legiun impor seperti latihan bagi klub-klub Liga 2 untuk mempersiapkan diri menyongsong kompetisi Liga 1 jika promosi nanti. Mereka tidak gagap dengan persaingan level atas karena mulai dibiasakan sejak Liga 2," kata Muslich.
Tim-tim Liga 2 bisa menggunakan satu pemain asing dengan kewarganegaraan bebas. Sisanya adalah pemain asing asal Asia. Alasan penggunakan pemain asing itu adalah agar para pemain itu bisa meningkatkan kualitas Liga 2. Selain itu agar tim-tim yang mendapat tiket promosi tak kaget kala nanti bermain di Liga 1.