REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Asian Games terbesar dalam sejarah resmi dibuka oleh Presiden Cina Xi Jinping di Hangzhou pada Sabtu (23/9/2023) malam lewat upacara pembukaan yang megah, menampilkan sejarah budaya tuan rumah yang dipadukan dengan penerapan teknologi ramah lingkungan.
Jelang upacara pembukaan, Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, yang dijuluki si "Teratai Besar", bermandikan sinar dari atraksi lampu yang menunjukkan kemegahan arsitektur stadion modern berkapasitas 80.800 bangku itu.
Tepat pukul 20.00 waktu setempat, Presiden Cina Xi Jinping memasuki stadion, didampingi oleh pelaksana tugas Ketua Komite Olimpiade Asia Raja Randhir Singh, dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach.
Selama kurang lebih 115 menit, program upacara pembukaan diawali dengan pertunjukan selamat datang, yang diikuti dengan parade delegasi hingga berbagai pementasan seni yang mengusung tema seperti ekuinoks musim gugur, salah satu momen perayaan masa panen di Cina, serta fenomena air pasang yang telah menyaksikan perubahan sejarah di Hangzhou dan peradaban Liang-zhu.
Tides Surging in Asia, yang terinspirasi fenomena gelombang pasang yang terkenal di Hangzhou, menjadi tema besar pertunjukan pada upacara pembukaan, menggambarkan gelombang pasang sebagai nafas dari alam, detak dari olahraga sehingga Asian Games diharapkan menjadi festival dari orang-orang Asia, serta membawa keriaan dan kemegahan ke dunia.
Cina pun memamerkan kepiawaiannya dalam membuat festival akbar dan perayaan di depan sejumlah kepala negara yang turut hadir dalam upacara pembukaan tersebut, antara lain Presiden Suriah Bashar al-Assad, Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao, Raja Kamboja Norodom Sihamoni, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo, dan Putra Mahkota Kerajaan Kuwait Sheikh Meshal Al-Ahmad Al-Jaber Al-Sabah.
Setelah pengibaran bendera nasional Cina, para kontingen dari berbagai negara Asia memasuki stadion diiringi maskot-maskot Asian Games Hangzhou yaitu Chenchen, Congcong, dan Lianlian.
Afghanistan menjadi negara pertama dalam rangkaian defile atlet, sedangkan kontingen tuan rumah China menjadi yang terakhir memasuki stadion setelah Yaman.
Atlet wushu Indonesia Nandhira Mauriskha dan atlet voli indoor putra Hernanda Zulfi berperan sebagai pemegang bendera Merah Putih, memimpin kontingen Indonesia yang mengirimkan 413 atlet untuk mengincar 12 medali emas di Hangzhou.
Nandhira, yang adalah peraih perak SEA Games Vietnam 2021 itu, mengenakan baju kurung adat Betawi. Sedangkan Hernanda, yang membantu Indonesia merebut emas SEA Games 2019, 2021, dan 2023 itu, mengenakan pakaian adat lengkap dari Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur.