Senin 02 Oct 2023 07:10 WIB

Jaga Catatan Emas, NOC Indonesia Apresiasi Balap Sepeda Tim Indonesia

Sumbangan Sifa merupakan emas keempat tim balap sepeda Indonesia di Asian Games.

Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi/ Red: Endro Yuwanto
Dua pesepeda BMX Indonesia Amellya Nur Sifa (kiri) dan Jasmine Azzahra Setyobudi (kanan) berfoto bersama di atas podium usai berlomba pada final putri Asian Games 2022 di Chunan Jieshou Sports Centre BMX Course, China, Ahad (1/10/2023). Amellya meraih emas usai mencatatkan waktu 44,065 detik pada heat pertama, 43,290 detik pada heat kedua, dan 43,918 detik pada heat ketiga sedangkan Jasmine meraih perunggu usai mencatatkan waktu 45,244 detik, 43,551 detik, 43,956 detik.
Foto: ANTARA FOTO/Nick Haboatubun/Indonesia Cycling
Dua pesepeda BMX Indonesia Amellya Nur Sifa (kiri) dan Jasmine Azzahra Setyobudi (kanan) berfoto bersama di atas podium usai berlomba pada final putri Asian Games 2022 di Chunan Jieshou Sports Centre BMX Course, China, Ahad (1/10/2023). Amellya meraih emas usai mencatatkan waktu 44,065 detik pada heat pertama, 43,290 detik pada heat kedua, dan 43,918 detik pada heat ketiga sedangkan Jasmine meraih perunggu usai mencatatkan waktu 45,244 detik, 43,551 detik, 43,956 detik.

REPUBLIKA.CO.ID, HANGZHOU -- Komite Olimpiade Indonesia (NOC) menyoroti capaian positif kontingen Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou. Pada hari kedelapan, kontingen yang dipimpin Chef de Mission (CdM), Basuki Hadimuljono, sukses menambah pundi medali Merah Putih lewat penampilan cabang olahraga balap sepeda.

Dua pembalap putri disiplin BMX sukses berdiri di podium di Chun’an, Cina. Adalah Sifa Amellya Nur yang menaiki podium tertinggi, disusul pembalap tuan rumah Gu Quanquan, dan pembalap Merah Putih lainnya, Jasmine Azzahra Setyobudi, yang mengamankan perunggu.

Baca Juga

Sumbangan Sifa merupakan emas keempat tim Indonesia di Asian Games. Sekaligus menjaga torehan prestasi emas yang didapatkan balap sepeda tim Indonesia di Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Kala itu, pembalap putra Khoirul Mukhib dan putri Tiara Andini Prastika mengawinkan emas di nomor downhill disiplin montain bike.

Emas tersebut sekaligus mengakhiri penantian panjang balap sepeda Indonesia meraih emas di Asian Games. Sebab, balap sepeda tercatat pernah meraih tiga emas di Asian Games 1962 melalui disiplin road.

“Saya memberikan apresiasi terhadap prestasi balap sepeda. Asian Games 2018, target balap sepeda tim Indonesia mengembalikan kejayaan emas. Itu berhasil diraih melalui nomor downhill. Di Asian Games Hangzhou, kita berhasil menjaganya lewat penampilan Sifa di disiplin BMX, dan ini membuktikan Indonesia memang berada dalam peta persaingan balap sepeda Asia,” kata Ketua NOC, Raja Sapta Oktohari, dalam keterangannya, Ahad (2/10/2023).

Pria yang menjabat sebagai Senior Vice President Asia Cycling Confederation (ACC) serta Penasihat ASEAN Cycling Federation (ACF) ini menjelaskan untuk menaikkan prestasi tersebut, kata Okto, sudah saatnya Indonesia menambah venue berstandar internasional.

"Merah Putih mampu menunjukkan kemampuan untuk bersaing dan sekarang waktunya kita perlu fokus dengan fasilitasnya karena Indonesia masih belum punya venue BMX standar internasional 8M," kata Okto.

Hal ini diyakini Okto dapat memberi dampak signifikan terhadap perkembangan prestasi balap sepeda Indonesia. "Saya selalu katakan ada enam hal yang menunjang prestasi, yaitu atlet, pelatih, wasit, event, venue, dan organisasi. Semuanya saling berkesinambungan dan diperlukan untuk menaikkan prestasi olahraga kita," ujarnya.

Dengan sumbangan medali tersebut, Indonesia menempati 10 besar dengan raihan 4 emas, 3 perak, dan 11 perunggu. Pundi medali Indonesia masih bisa bertambah karena Asian Games 2022 masih akan berlangsung hingga 7 Oktober.

"Peluang masih ada, bahkan di semua cabang olahraga yang masih bertanding. Saya juga mengapresiasi Tim CdM di bawah arahan Pak Basuki yang telah concern untuk memberikan layanan terbaik bagi atlet-atlet kita," ujar Okto menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement