Kamis 05 Oct 2023 20:55 WIB

Gregoria Sesali Sulit Keluar dari Tekanan Sehingga Gagal Sumbang Medali

Andai menang di perempat final, Gregoria sudah mengamankan perunggu.

Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gregoria Mariska Tunjung menyesali kegagalannya menembus semifinal nomor tunggal putri Asian Games 2022. Gregoria yang tumbang di perempat final membuat Indonesia mencetak sejarah untuk kali pertama gagal meraih medali pada ajang Asian Games.

Dalam laga perempat final Asian Games perseorangan Asian Games 2022 yang berlangsung Kamis (5/10/2023) di Binjiang Gymnasium Hangzhou China, Gregoria harus mengakui keunggulan lawannya dari Jepang Aya Ohori 10-21, 19-21.

Baca Juga

Dengan hasil ini maka Indonesia dipastikan pulang tanpa mampu membawa sekeping medali pun baik dari nomor perseorangan maupun dari nomor beregu. Asian Games 2022 memperebutkan tujuh emas, tujuh perak, dan 14 perunggu.

"Kuncinya di gim pertama, saya tidak seharusnya tertinggal begitu jauh di pembukaan sampai interval. Itu membuat lawan lebih percaya diri sedangkan saya harus bekerja lebih keras. Hal itu sangat mempengaruhi mental saya," kata Gregoria dalam keterangan media PBSI.

Ia mengaku merasakan ketenagan pada gim pertama. Gregoria bahkan sempat tertinggal 2-11. Ia merasa tekanan semua ada kepadanya. Di samping itu, ia menilai lawannya sangat baik dalam mengontrol permainan, sehingga ia tidak bisa berkembang.

"Ini adalah laga yang sangat penting, karena laga perebutan medali. Jadi ini saat yang menentukan," kata Gregoria yang andai menang sudah memastikan perunggu.

Gregoria mengeklaim tidak terlalu memikirkan statusnya sebagai satu-satunya harapan terakhir Indonesia untuk meraih medali. Ia menegaskan, lebih berpikir ke target pribadi.

"Mungkin bagi saya semua lawan berat, tapi saya rasa saya punya kemampuan yang lebih untuk bisa melawan dia hari ini," ujar Gregoria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement