REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kriket akan menjadi salah satu dari lima cabang olahraga (cabor) baru di Olimpiade 2028 di Los Angeles (LA), Amerika Serikat. Pemungutan suara dalam sidang Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Mumbai, India, menyetujui kriket, bersama dengan bisbol/softball, flag football, squash, dan lacrosse, masuk cabor Olimpiade 2028.
Dewan Eksekutif IOC pekan lalu menerima proposal dari penyelenggara LA untuk kriket T20, format terpendek dari olahraga ini, untuk disertakan bersama dengan empat cabor baru lainnya.
Tetapi pilihan akhir masih harus disepakati pada Senin (16/10/2023) ini di sesi IOC di Mumbai, salah satu pusat kriket dunia, saat India menjadi tuan rumah Piala Dunia Kriket 50 tahun ke atas untuk putra.
Para petinggi Los Angeles telah mengusulkan pertandingan yang terdiri dari enam tim, baik untuk kriket T20 putra maupun putri. Amerika Serikat akan menurunkan tim sebagai tuan rumah, namun belum ada keputusan pasti mengenai jumlah tim, atau bagaimana mereka akan lolos.
Kriket terakhir kali tampil di Olimpiade Paris 1900, ketika tim dari Inggris mengalahkan tim yang mewakili Prancis.
Menambahkan kriket ke dalam program Olimpiade adalah langkah yang jelas dari segi finansial. Hal ini akan memasuki pasar Asia Selatan yang menguntungkan, menarik penggemar di negara-negara seperti India dan Pakistan.
Liga Primer India, yang menampilkan bintang-bintang global kriket, telah membantu India menjadi kekuatan pendorong ekonomi yang tidak perlu dipertanyakan lagi dari olahraga ini, berkat banyaknya penggemar dan kesepakatan penyiaran yang menguntungkan di negara di mana permainan ini hampir seperti sebuah agama.