Selasa 17 Oct 2023 09:44 WIB

Shin Tae-yong Nantikan Perlawanan yang Lebih Sengit dari Brunei

Shin tetap menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil menekan seperti biasanya.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berbicara pada sesi konferensi pers jelang pertandingan leg kedua menghadapi Brunei Darussalam pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Foto: Dok. PSSI
Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, berbicara pada sesi konferensi pers jelang pertandingan leg kedua menghadapi Brunei Darussalam pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Pelatih tim nasional (timnas) Indonesia, Shin Tae-yong, bereaksi jelang duel antara pasukannya kontra tuan rumah Brunei Darussalam pada leg kedua putaran pertama Kualifikasi Piala Dunia 2026. Partai ini bakal berlangsung di Hassanal Bolkiah National Stadium, Bandar Seri Begawan, Selasa (17/10/2023) malam WIB.

Kubu Garuda di atas angin. Pada leg pertama di Jakarta, Elkan Baggott dan rekan-rekan menang 6-0. Sebuah modal berharga jelang lawatan ke markas lawan.

Baca Juga

Menurut Shin, saat itu Brunei menunjukkan upaya hebat. Tetapi kenyataannya, awak Merah-Putih tampil lebih baik. Sepanjang 90 menit mendominasi.

"Saya berharap Brunei dapat menunjukkan upaya yang lebih baik lagi di leg kedua, dengan begitu, kami akan menyesuaikan permainan mereka dengan bermain lebih baik lagi," kata juru taktik asal Korea Selatan ini dalam situs resmi PSSI.

Shin tetap menginstruksikan anak asuhnya untuk tampil seperti biasa. Indonesia diprediksi langsung menekan sejak menit pertama. Ia berharap penampilan timnya kali ini lebih efektif lagi.

Kendati dari segi skor, kemenangan di leg pertama sudah sangat besar. Namun saat itu, Shin belum sepenuhnya puas. Terutama ketika berkaca pada aksi timnas di 45 menit awal.

"Kami dalam kondisi yang bagus dan fit. Kami akan melakukan yang terbaik untuk para pendukung di Indonesia atau di Brunei," ujar Shin.

Pengamat sepak bola tanah air, Mohamad Kusnaeni menilai satu kaki timnas Indonesia sudah berada di putaran berikutnya. Ia melihat dari segi permainan. Sulit bagi tuan rumah untuk mendapatkan kemenangan dengan selisih tujuh gol.

"Agak mustahil. Apalagi level permainan mereka, kita sudah lihat kayak gimana. Jadi kita tidak perlu membebani Shin harus menang lebih besar, harus mencapai target berapa gol. Biarin aja dia memanfaatkan pertandingan ini untuk bereksprimen soal timnya," kata Kusnaeni kepada Republika.co.id, Senin (16/10/2023).

Kusnaeni menerangkan, sebetulnya pada pertandingan pertama, sang arsitek timsudah bereksprimen. Contoh nyata saat Hokky Caraka menjadi starter. Saat itu masih ada Ramadhan Sananta yang secara jam terbang dan usia lebih senior dari Hokky.

Shin juga menempatkan Sandy Walsh sebagai gelandang. Sandy merupakan seorang bek. Tanpa Jordi Amat, ia memakai formasi dua palang pintu, menduetkan Elkan Baggott-Rizky Ridho Ramadhani.

Lebih lanjut,  Kusnaeni melihat Shin bakal melakukan evaluasi dari dua pertandingan ini untuk tantangan yang lebih besar. Nantinya, tim yang lolos ke putaran kedua, akan tergabung di Grup F bersama Irak, Vietnam, dan Filipina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement