REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Conor McGregor bereaksi terhadap kemenangan Islam Makhachev atas Alex Volkanovski. Dia bersikeras bahwa pukulan terakhir pemain Dagestan itu ilegal dan bisa membuatnya didiskualifikasi oleh UFC.
"Olahraga yang sulit untuk direfleksikan, menghentikannya dengan peringatan atau pengurangan poin ketika Volkanovski sudah tersingkir adalah hal yang rumit," kata McGregor dilansir Daily Mail, Senin (23/10/2023).
Islam menang KO ronde pertama atas Volkanovski pada duel UFC 294 di Etihad Arena, Abu Dhabi, Ahad (22/10/2023).
Sebuah tendangan maut Islam membuat petarung asal Australia, Volkanovski terkapar di atas matras Oktagon. Alhasil, Islam Makhachev dinyatakan menang KO saat ronde baru berjalan enam menit dan tiga detik.
Namun, McGregor melalui media sosial setelah pertarungan mempertanyakan legalitas manuver akhir Islam yang tampaknya mengenai bagian belakang kepala petarung Australia itu.
"Tembakan di bagian belakang kepala tidak bagus, tetapi pasti ada alasan untuk itu, seratus persen," ujar McGregor.
Sementara banyak penggemar melalui media sosial yang setuju dengan pandangan mantan juara kelas bulu dan kelas ringan, McGregor mengenai masalah ini.
"Volkanovski terhuyung-huyung parah tetapi bukan tidak mungkin pulih jika tidak ada pukulan di kepala bagian belakang," kata salah satu pemilik akun.
Di sisi lain, berbicara selepas pertarungan Volkanovski hanya memuji aksi atas ring Islam Makhachev, yang diakui sulit untuk dikalahkan.
"Tendangan yang bagus. Dia seorang juara yang hebat, meski saya tidak suka dengan kekalahan, tetapi saya tetap memberikan kredit positif untuknya," kata Volkanovski.
McGregor memang membenci klan Dagestan...