Selasa 07 Nov 2023 14:27 WIB

Adik Valentino Rossi Beberkan Kakaknya Hingga Kini Masih Marah dengan Marc Marquez

Rossi kehilangan gelar juara MotoGP 2015 setelah serangkaian insiden dengan Marquez.

Rep: Fitriyanto/ Red: Endro Yuwanto
Valentino Rossi (kanan) dan Marc Marquez (kiri) sesaat sebelum keduanya terlibat insiden pada MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 2015.
Foto: Nicolas Aguilera/EPA-EFE
Valentino Rossi (kanan) dan Marc Marquez (kiri) sesaat sebelum keduanya terlibat insiden pada MotoGP Argentina di Sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina, 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adik Valentino Rossi, Luca Marini, mengungkapkan bahwa kakaknya "masih marah" kepada Marc Marquez atas perselisihan yang terkenal delapan tahun lalu. Rossi kehilangan gelar juara MotoGP 2015 setelah serangkaian insiden luar biasa dengan Marquez yang akan terus dikenang dalam sejarah olahraga ini.

Perseteruan beracun Rossi-Marquez dibuka kembali pada awal tahun ini melalui film dokumenter Amazon Prime milik Marquez yang memberikan pandangan baru tentang persaingan tersebut.

Baca Juga

"Saya berada di rumah dan saya tidak mengalaminya dari dekat karena ada perbedaan waktu," kata adik Rossi, Marini, yang saat itu berusia 18 tahun, kepada AS tentang balapan Sepang yang terkenal itu dikuti Crash, Senin (6/11/2023).

Rossi menjatuhkan Marquez dari motornya dan mendapat hukuman penalti untuk start dari belakang pada balapan akhir musim. Pada akhirnya ini menghambat peluang Rossi untuk meraih gelar juara dunia.

"Memang ada pembicaraan tentang hal itu, tapi tidak terlalu banyak," kata Marini tentang rasa frustrasi Rossi yang masih ada. "Dia belum banyak membicarakannya dengan saya, tapi saya yakin dia masih marah."

Marini mengatakan, kejadian pada 2015 telah mengubah MotoGP selamanya, mengubahnya menjadi olahraga yang lebih dekat dengan sepak bola di mana para penggemar memilih untuk memihak.

Marini diberi tahu bahwa para penggemar tidak boleh terlalu memihak pada pembalap yang jatuh dan dia berkata: "Kami setuju."

Marquez akan pindah dari tim Honda dengan Ducati musim depan, yang berarti Marquez akan mengendarai Desmosedici dengan tahun yang sama dengan yang dimiliki duo pembalap VR46.

"Ini fantastis," ujar Marini tentang kedatangan Marquez. "Dia adalah pembalap yang luar biasa, sangat kuat, tapi seperti yang lainnya, hal yang bisa dia lakukan adalah memenangkan balapan dan kami sudah punya Jorge Martin dan Pecco Bagnaia yang bisa melakukannya. Bahwa ia juga bisa memenangkan gelar? Pecco sudah memenangkannya. Tidak ada yang akan berubah, tidak ada."

Lantas pertanyaan berikutnya apakah Marini bisa juara MotoGP? "Itu bisa dilakukan".

Warisan Rossi terus berlanjut melalui tim VR46-nya (yang menantang gelar juara tahun ini melalui Marco Bezzecchi) dan VR46 Academy yang memahkotai juara pertamanya tahun lalu lewat Pecco Bagnaia.

Namun juga melalui Marini, adik Rossi, yang terpaksa menanggung kritik bahwa ia hanya berada di kelas utama MotoGP karena pengaruh Rossi. Tidakkah ia ingin membungkam para pengkritik itu? "Tidak, saya memiliki hati yang baik."

Marini tidak terlalu suka bertengkar seperti Rossi. "Ya, saya juga lebih damai," jawabnya.

Tentang juara di masa depan Marini menyatakan, itu bergantung pada dirinya sendiri. "Itu bisa dilakukan."

Mengenai pembalap satelit Ducati memenangkan gelar MotoGP, Marini menyebut Jorge Martin telah menunjukkan bahwa hal itu bisa dilakukan.

"Saya tidak mengira bisa memenangkan Kejuaraan Dunia, tetapi tim Pramac memiliki status yang sangat resmi, lebih dari kami, dengan motor yang sangat bagus dan para insinyur Ducati yang memiliki banyak pengalaman. Kami memulai musim ini dengan perbedaan teknis yang sangat kecil, tetapi dengan setiap tes, perbedaan itu semakin besar," kata Marini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement