REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang Inggris U-17, Justin Oboavwoduo, merasa puas dengan kualitas rumput di stadion. Bahkan, dia menganggap kualitasnya mirip dengan rumput di Inggris.
"Rumputnya bagus kok, permukaannya juga. Mirip seperti lapangan yang biasa kami mainkan di Inggris, meski tak terlalu sama. Kami senang bisa bermain di stadion ini dan mendapatkan hasil yang bagus," kata Oboavwoduo selepas laga, mengutip keterangan tertulis, Ahad (12/11/2023).
Founder Football Institute Budi Setiawan menyebut persoalan JIS sudah tidak relevan. Ia mengatakan, JIS sudah menjadi salah satu stadion untuk venue Piala Dunia U17.
"Bahkan sudah menggelar dua pertandingan. Tidak ada komplain terhadap JIS maupun rumputnya. Bahkan pelatih Brazil U-17 Phelipe Leal memuji stadion JIS ketika pertama kali datang," katanya.
Budi mengatakan, pendapat para tim peserta piala dunia U17 adalah yang terpenting. Jika memang tampilan di televisi kurang sedap dipandang.
"Ada baiknya menonton langsung ke stadion. Saya sendiri juga akan menonton langsung ke stadion JIS untuk melihat pertandingan tertentu," ujarnya.
"Isu utama sejauh ini sih saya melihat masalah hospitality bagi penonton khususnya di GBT surabaya karena indonesia bermain di sana. Masalah shuttle bus yg kurang banyak sehingga penonton harus menunggu cukup lama mengantri," katanya.
Budi mengatakan, crowd management pascapertandingan di mana penonton berebut mencari bus juga harus segera dievaluasi dan diperbaiki. Ketersediaan konsumsi dan air minum yang terbatas juga menjadi catatan.
"Karena saya menonton langsung di GBT dan mengikuti alur seperti penonton lain pada umumnya," ujarnya.
Ia berharap, PSSI dan LOC di surabaya dan di venue lain dapat segera melakukan penyempurnaan penyelenggaraan bagi penonton.
"Kita memang tidak dapat menyenangkan semua orang ketika ekspektasi penonton sangat tinggi. Tapi semoga kritik dari penonton dapat menjadi vitamin bagi pssi untuk bekerja semakin baik dan sempurna," kata Budi.