Ahad 19 Nov 2023 13:39 WIB

Perjuangan Timnas Indonesia U-17 di Piala Dunia Dinilai Telah Melebihi Bayangan Siapapun

Meski tak lolos, Indonesia U-17 telah membuat bangga bangsa.

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pemain timnas Indonesia U17 saat bertanding melawan Panama pada pertandingan babak penyisihan grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11/2023).
Foto: Thoudy Badai/Republika
Pemain timnas Indonesia U17 saat bertanding melawan Panama pada pertandingan babak penyisihan grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/11/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kekalahan 1-3 dari Maroko pada laga pamungkas penyisihan Grup A menjadi awal dari akhir kiprah Indonesia di Piala Dunia U-17 2023, Kamis (16/11/2023) malam WIB. Sempat berharap lolos via peringkat ketiga terbaik, Garuda Muda justru berada di peringkat keenam peringkat ketiga terbaik fase penyisihan grup.

Berdasarkan ketentuan, hanya empat tim teratas di daftar peringkat ketiga terbaik yang berhak melangkah ke fase gugur Piala Dunia U-17 2023. Venezuela, yang dibekap Jerman, 0-3, di laga pamungkas Grup F, berada di peringkat keempat menjadi tim terakhir yang memastikan lolos ke babak 16 besar.

Baca Juga

Venezuela mengumpulkan empat poin, diikuti Burkina Faso dengan koleksi tiga poin, dan Indonesia dengan raihan dua poin dari tiga partai penyisihan grup. Mimpi Arkhan Kaka dan kawan-kawan untuk terus bertahan di Piala Dunia U-17 2023 dan tampil di fase gugur akhirnya benar-benar sirna.

Pun dengan kegagalan memenuhi target yang dicanangkan Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Erick Thohir. Indonesia pun menambah panjang daftar negara tuan rumah yang harus puas mengakhiri kiprah Piala Dunia U-17 di fase grup. Korea Selatan, Mesir, Selandia Baru, India, dan Uni Emirat Arab masuk dalam daftar tersebut.

Kendati begitu, perjuangan Arkhan Kaka dan kawan-kawan tetap mendapatkan pujian dari sejumlah pihak, tidak terkecuali dari pengamat sepak bola senior, M Nigara. Eks wartawan Tabloid Bola tersebut menilai, ada kebanggan tersendiri yang diberikan tim besutan Bima Sakti itu di pentas Piala Dunia U-17 2023.

Keberhasilan menahan imbang Ekuador dan Panama dengan skor identik, 1-1, dan hanya kalah, 1-3, dari Maroko dinilai jadi capaian tersendiri. Ucapan rasa terima kasih pun diungkapkan Nigara atas perjuangan dan penampilan yang diberikan oleh Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2023.

''Bagi saya dengan waktu singkat. Dengan pemain seadanya. Dengan kualitas pelatih terbatas. Dengan latihan seadanya. Dengan jam terbang secukupnya. Maka, dua kali draw versus Ekuador dan Panama, 1-1, dan hanya kalah, 1-3, dari Maroko, saya tak ragu mengucapkan terima kasih,'' tulis Nigara dalam ulasannya, Ahad (19/11/2023).

Bisa menahan imbang Ekuador dan Panama memang bukan capaian yang tergolong mudah. Terlebih, dengan status Indonesia sebagai debutan di ajang Piala Dunia U-17. Ekuador datang ke Piala Dunia U-17 2023 sebagai runner-up Piala Amerika Selatan U-17 2023. 

Artinya, di level usia U-17 di kawasan Amerika Selatan, yang diisi oleh Argentina, Uruguay, dan Brasil, Ekuador adalah tim terbaik kedua. Begitu pula dengan torehan Panama. Tim asal kawasan Amerika Tengah itu dapat sedikit mengganggu dominasi Meksiko dan Amerika Serikat di pentas sepak bola kawasan tersebut. 

Panama merupakan peringkat ketiga di Piala CONCACAF U-17 2023. Berhasil melaju ke semifinal, Panama dipaksa mengakui keunggulan Meksiko, 5-0, yang akhirnya berhasil menuntaskan turnamen tersebut sebagai kampiun. Panama menjadi salah satu kejutan terbesar di turnamen itu.

Sedangkan Maroko merupakan runner-up Piala Afrika U-17 2023. Setelah mampu melewati hadangan lawan-lawannya, The Young Atlas Lions hanya kalah bersaing dengan Senegal di partai final turnamen yang digelar di Aljazair, pertengahan Mei 2023 silam tersebut.

Nigara pun menilai, dengan persiapan yang dirasa kurang optimal, Indonesia ternyata masih mampu menahan imbang Ekuador dan Panama, meski harus mengakui keunggulan Ekuador. Perjuangan Arkhan Kaka dan kawan-kawan pun terasa kian impresif apabila melihat upaya Garuda Muda untuk bisa bangkit pasca kegagalan di kualifikasi Piala Asia U-17 2023.

Garuda Muda, ujar Nigara, telah berhasil mematahkan prediksi sebagian pihak, yang menilai Indonesia hanya akan menjadi lumbung gol di Piala Dunia U-17 2023, seperti halnya saat berpartisipasi di Piala Dunia Junior 1979 di Tokyo. Kini, Nigara berharap, PSSI bisa melanjutkan proses yang kerap terlupakan dalam menjaga dan memupuk para talenta para pemain muda.

''Tanpa itu, maka langkah sepak bola kita akan selalu kembali ke titik nol. Saya percaya, ke depan, PSSI akan melalui proses di jalurnya. Tetap semangat anak-anak, terus tingkatkan kemampuan. Jemput masa depanmu dengan baik. Bravo sepak bola nasional,'' lanjut Nigara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement